Ahad 02 Oct 2016 12:01 WIB

Sandiaga Uno Sebut Ketimpangan Pembangunan Jakarta Belum Teratasi

Red: Nur Aini
Warga berebut selfie dengan Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno dalam acara Jakarta BERLARI di Lapangan Banteng, Jakarta, Ahad (2/10)
Foto: RE{UBLIKAFOTO/Eko Supriyadi
Warga berebut selfie dengan Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno dalam acara Jakarta BERLARI di Lapangan Banteng, Jakarta, Ahad (2/10)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, saat ini ketimpangan pembangunan di Jakarta belum teratasi.

"Bahwa masyarakat juga harus berpartisipasi untuk mengejar ketertinggalan di Jakarta dan berpartisipasi juga untuk hidup sehat," kata Sandiaga di sela-sela acara "Jakarta Berlari" bersama ratusan relawan Sandi Uno di lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Ahad (2/10).

Sandiaga pada acara tersebut didampingi oleh ibundanya, Mien Uno, yang merupakan tokoh pendidikan Indonesia serta istrinya, Nur Asia, yang akrab dipanggil Mpok Nur. Dia mengatakan, masih banyak agenda-agenda yang belum diselesaikan di Jakarta sekarang, di mana masalah sulitnya lapangan pekerjaan dan semakin sulit harga kebutuhan pokok serta biaya hidup semakin meningkat secara signfikan.

"Dengan 'Jakarta Berlari' untuk mengejar ketertinggalan Jakarta dan berpartisipasi juga untuk hidup sehat. Dan ada usul dari teman-teman ke depan di tiap kecamatan ada 44 kecamatan yang dilakukan secara serentak dan random di 267 kelurahan," ujar Sandiaga.

Kegiatan Jakarta Berlari, kata dia, juga untuk menangkap aspirasi warga Jakarta yang saat ini 60 persen menginginkan pemimpin baru. Menurutnya, ke depan kegiatan bukan hanya di pusat kota, tapi di kelurahan-kelurahan. Sandiaga yang berpasangan dengan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, diusung oleh partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement