REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta mengutus 98 santri putra dan putri untuk ikut dalam Pekan Olahraga dan Seni antar Pesantren Nasional (Pospenas) yang akan digelar Kementerian Agama pada 22-28 Oktober mandatang di Banten. Kejujuran diharapkan dijunjung bersama mengingat ajang ini adalah untuk meningkatkan kualitas pesantren, bukan semata mengejar kemenangan.
Pempimpin Pesantren Darunnajah KH Sofwan Manaf mengatakan, Pesantren Darunnajah akan mengutus 98 santri putra dan putri dalam Pospenas ke tujuh di Banten. Mereka akan didampingi delapan pembimbing.
Cabang yang diunggulkan Darunnajah antara lain basket, voli, seni //khat//, dan pidato (//muhadharah//). Darunnajah memiliki 24 ekstra kurikuler yang mayoritasnya mengacu pada cabang-cabang di Pospenas, selain beberapa cabang seperti catur. Kiyai Sofwan juga berharap, cabang olahraga sepak bola kembali diadakan setelah sempat tidak ada.
"Sepak bola itu kan ruh pesantren. Harusnya ada karena dulu sempat tidak ada. Sepak bola itu olahraga yang skalanya luas, masyarakat dunia juga suka," kata Kiyai Sofwan, Ahad (2/10).
Selain itu, Kiai Sofwan mengatakan, para peserta Pospenas ke tujuh harus menjunjung tinggi kejujuran, tidak sekadar mengejar prestasi. Karena banyak juga cara pandang lain untuk mengejar gelar juara. "Banyak yang cari cara agar menang. Ini kan acara silaturahim dan untuk meningkatkan kualitas popes," ungkap Kiyai Sofwan.
Kiai Sofwan menceritakan, Darunnajah sendiri adalah pencetus Pospenas pada 1998. Usulan untuk menggelara kegiatan olahraga khusus pesantren ini muncul karena saat itu tidak ada perhatian kepada pesantren.
Akhirnya, saat Menteri Agama dijabat Agung Laksono, pekan olahraga dan seni se-Jawa dan Bali dibolehkan. Bahkan, saking tingginya antusias, dari 400 santri undangan yang hadir mencapai 1.300 orang. Karena pemerintah tak punya uang, Darunnajah gelontorkan dana hingga Rp 130 juta. "Responnya luar biasa karena tahun itu tidak ada olahraga dan seni tahunan untuk pesantren," kata Kiyai Sofwan.
Akhirnya, tujuh kementerian mendukung kegiatan ini dan Pekan Olahraga dan Seni antar Pesantren Nasional (Ponpenas) pertama di gelar di Pesantren Azzaitun pada 2000. Kiyai Sofwan yang pernah menjadi panitia Pospenas hingga gelaran kelima bersyukur Pospenas sekarang sudah tersistem. "Alhamdulillah saya dikabari sistem rekrutmen sudah lebih bagus. Peserta yang ikut benar-benar santri," tutur Kiyai Sofwan.