REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Partai Kedilan Sejahtera (PKS) Jakarta Selatan Al Mansur Hidayatullah, menyayangkan tayangnya video porno selama 20 menit di videotron yang terletak tidak jauh dari kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Padahal, masyarakat ingin membangun Jakarta yang santun, manusiawi, terhormat dan berwibawa.
Warga Jakarta khususnya Jaksel, tentu merasa tercoreng dan terhina dengan peristiwa yang tidak sepatutnya terjadi ini.
''Bocornya papan iklan dengan tayangan video porno, sangat mencoreng warga Jakarta yang mayoritasnya adalah muslim, yang tingkat religiusitasnya tinggi. Yang parah lagi, papan iklan itu dekat dengan Kantor Wali Kota Jaksel, sebuah ikon penguasa tertinggi di tingkat kota Jaksel,'' kata Al Mansur, dalam keterangan persnya, Ahad (2/10).
Disinyalir, insiden itu akibat ulah hacker nakal yang mengunggah video tidak senonoh ke layar videotron, yang berlokasi tidak jauh dari kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Al Mansur meminta, pihak terkait bertanggungjawab dan meminta maaf kepada warga Jakarta.
Walaupun itu ulah hacker, lanjut dia, namun semua kontrol perizinan, audit, monitoring dan administrasi harusnya Pemkot mengetahuinya. ''Oleh karenanya, kami meminta Pemda DKI Jakarta dan Pemkot Jaksel ataupun dinas terkait harus bertanggung jawab dan meminta maaf kepada warga Jakarta,'' ujar dia.
Menurutnya, di saat pemerintah pusat menyatakan darurat perang pornografi, harusnya semangat ini dibarengi aksi nyata oleh Pemprov, Pemkot serta jajaran ke bawahnya dengan kebijakan-kebijakan anti pornografinya. Peristiwa tayangan amoral ini merupakan peringatan kepada Pemprov maupun Pemkot terhadap bahaya pornografi.
Ke depan, kata dia, Pemda DKI harus bisa menertibkan iklan-iklan yang mengandung unsur pornografi, dan memperbanyak iklan-iklan yang mendidik dan mempromosikan budaya yang santun, bermoral dan memiliki nilai-nilai keluhuran.
"Kita bisa mencontoh pemerintah Kota Manila dan juga Inggris dalam hal ini," ujar Mansur.
Ia menjelaskan, enam tahun yang lalu, Pemerintah Kota Manila membuat kebijakan yang cukup unik dengan mencabut poster iklan yang memperagakan pakaian dalam di pinggir jalan raya utama kota Manila, karena dianggap tidak sopan.
Pemerintah kota Manila memutuskan untuk mencabut iklan gambar yang memperagakan pakaian dalam di jalanan kota. Poster iklan pakaian dalam tersebut dicabut setelah datang banyak kecaman warga karena dianggap vulgar, tidak sopan dan terlalu terbuka.
Selain di Manila, masyarakat Inggris juga sudah hampir tidak menemukan gambar iklan seksi atau gambar berbau cabul yang bertebaran di jalanan. Sebab, pemerintahnya sudah menerapkan larangan gambar atau papan reklame bergambar seksi dan seronok demi melindungi anak-anak.
''Kebijakan dalam rangka menjaga moral anak-anak itu digagas oleh Otoritas Standar Periklanan (ASA) di Inggris. Pelarangan iklan dengan model berbusana seksi ini untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual pada anak-anak,'' unkap dia.