Ahad 02 Oct 2016 18:11 WIB

Jual Buku Bermuatan PKI, Empat Warga Malaysia Diciduk Polisi

Rep: c39/ Red: Bilal Ramadhan
Demonstran melakukan unjuk rasa menolak PKI di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/6). (Antara/Rosa Panggabean)
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Demonstran melakukan unjuk rasa menolak PKI di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/6). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat warga Malaysia diciduk polisi lantaran menjual buku yang diduga bermuatan PKI dalam pameran buku yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10) kemarin. Keempat warga Malaysia tersebut diketahui bernama Zulfikri Zamir, Sakri, Mohd Rozla, dan Khairul Nizam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan, kejadian tersebut berawal saat Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) menggelar pameran di JCC, Sabtu (1/10) kemarin. Sekitar pukul 13.20 WIB, kemudian ada laporan dari masyarakat ke Babinkamtibmas dan Ditintelkam.

"Bermula dari laporan masyarakat kemudian dilaporkan ke Babinkamtibmas kemudian kita lakukan pemeriksaan memang betul di sana ada penjualan buku terbitan Malaysia kebetulan pelaku juga WNA yang menjual buku-buku tersebut. Kita ambil," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Ahad (2/10).

Awi belum mengetahui apa motif warga Malaysia tersebut menjual buku itu. Namun, kata Awi, yang jelas para pelaku tidak mengetahui bahwa gambar palu dan arit sangat sensitif di Indonesia.

"Kami lakukan pemeriksaan di Ditintelkam karena terkait warga negara asing akhirnya kami serahkan ke imigrasi namun saat itu imigrasi memang hanya piket saja akhirnya mereka kita minta buat pernyataan termasuk penanggung jawab, Ibu Kartini," kata Awi.

Menurut Awi, rencananya para pelaku tersebut akan dipulangkan ke negaranya hari ini. Sementara, untuk penanggung jawab acara bernama Kartini tersebut akan dipanggil Senin (3/10) besok untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Kita interogasi sebenarnya seberapa jauh permasalahan ini. Seberapa jauh pengetahuan ibu Kartini apakah ada unsur kesengajaan," jelas Awi.

Sementara, terkait dengan konten buku yang dijual tersebut dikatakan mengajarkan tentang ajaran marxisme, suatu ajaran yang dimunculkan oleh seorang filsuf dan pemikir yaitu Karl Marx. "Kalau terkait kontain info yang kami dapat dari Ditintelkam tentang buku marxisme," ucap Awi.

Sebagai informasi, Festival buku internasional Indonesia telah diselenggarakan di Senayan JCC sejak 28 September lalu. Festival buku ini akan ditutup pada Ahad (2/10) hari ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement