REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesuksesan program amnesti pajak tahap pertama yang berakhir pada 30 September, bukan semata berkat kerja Menteri Keuangan Sri Mulyani atau Presiden Joko Widodo sekalipun. Ada ratusan pegawai pajak yang bekerja hingga malam hari di balik kesuksesan itu.
Mereka rela bekerja hingga ralut malam untuk melayani para Wajib Pajak (WP) mengurus administrasi amnesti pajak. Direktorat Jendral Pajak (DJP), Kementerian Keuangan, pun membuka loket layanan amnesti pajak hingga pukul 00.00 setelah melihat animo masyarakat yang sangat tinggi.
Nova (28) misalnya, ia rela menambah jam kerjanya yang tak seperti biasanya. Pegawai pajak biasanya bekerja seperti pegawai lainnya sejak pukul sembilan pagi hingga lima sore. Namun, dengan adanya program amnesti pajak, mereka harus bekerja hingga larut malam.
“Kita dibagi tiga shift. Ada yang sampai shift malam,” ujar Nova sesaat setelah program amnesti pajak tahap pertama selesai.
Tiga Shift tersebut dimulai dari jam 08.00 hingga pukul 12.00. Kemudian shift kedua pada pukul 12.00 hingga pukul 16.00 dan pukul 16.00 hingga pukul 20.00. Setiap shift dikerahkan sekitar 84 orang. Mereka bekerja untuk memenuhi permintaan para Wajib Pajak agar program ini berjalan lancar.
Bagi mereka, pekerjaan seperti ini bukan sekedar pekerjaan. Exited dan antusiasme yang sama dengan para wajib pajak juga mereka rasakan. Meski Nova mengakui kepadatan seperti itu juga selalu ia rasakan setiap 31 Maret tiap tahunnya. Itu merupakan waktu bagi para WP untuk melaporkan SPT Tahunan.
Pada malam terakhir tahap pertama, Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi para pegawai yang sedang bekerja di Kantor Pusat DJP. Jokowi sempat bertanya pada para pegawai tersebut, “Masih pada semangat gak ini, sudah shift ke tiga?” ujar Jokowi kepada para pegawai.
Rizki (26) sempat berkelakar menjawab pertanyaan Presiden. Pada hari terakhir itu ia sudah mencapai shift empat karena harus standby hingga pukul 00.00. Rizki sempat meminta kepada Presiden untuk menambah uang lembur bagi mereka. “Butuh uang lembur nih Pak,” kelakar Rizki.
Presiden rupanya mau menanggapi gurauan tersebut. Sambil merujuk pada Menteri Keuangan Sri Mulyani, Presiden mengatakan, “Saya sudah minta ya ke Bu Ani agar kalian mendapatkan apresiasi dari kerja keras kalian.”