REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan (Distanhutbunnak) Kabupaten Karawang, mengusulkan penambahan alokasi pupuk urea bersubsidi. Pasalnya, pada musim tanam gadu ini, wilayah dengan sebutan lumbung padi tersebut, mendapat tambahan target luasan tanam oleh pemerintah pusat.
Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan (Distanhutbunnak) Kabupaten Karawang, Kadarisman, mengatakan, luas baku sawah di wilayah Karawang mencapai 97.577 Ha. Akan tetapi, Kementerian Pertanian mengeluarkan tambahan target luasan tanam, jadi 112 ribu hektare. Jadi, ada selisih sekitaran 5.000 hektare.
"Karena ada tambahan target, maka kami harus mengusulkan tambahan urea bersubsidi serta pupuk SP 36," ujarnya, kepada //Republika// Ahad (2/10).
Akan tetapi, untuk tambahan usulan alokasi kedua jenis pupuk ini, pihaknya masih menghitungnya. Sehingga, sampai saat ini, belum ada angka terkait dengan total kebutuhannya. Namun, yang pasti usulan tambahan alokasi ini akan segera dilaporkan ke provinsi. Supaya, urea subsisi alokasi tambahannya segera direalisasikan.
Menurut Kadarisman, pada musim tanam gadu pertama ini, seluruh areal sawah sudah tanam sesuai dengan rencana target. Bahkan, saat ini sudah banyak yang panen. Sampai, akhir September kemarin, luasan sawah yang panen mencapai 25 ribu hektare. "Kita ingin, hasil produksi di musim gadu pertama ini maksimal," ujarnya.
Selain itu, untuk mengejar musim tanam gadu kedua, pihaknya menghimbau supaya petani melakukan percepatan tanam. Sebab, saat ini, curah hujan masih lumayan ada. Jadi, tidak ada alasan lagi bagi petani untuk menunda tanam.
Superintendent Humas PT Pupuk Kujang Cikampek, Indra Gunawan, mengatakan, sangat mengapresiasi rencana Distan Karawang yang mengusulkan untuk tambahan kuota pupuk urea bersubsidi. Mengingat, sejak awal tahun hingga sekarang, stok urea bersubsidi masih melimpah.
Sampai sekarang, stok urea masih membanjiri jalanan akses ke pabrik. "Kalau ada daerah yang meminta tambahan kuota urea, kita siap layani. Asalkan, sudah sesuai izin dan prosedurnya," ujar Indra.
Saat ini, stok urea di pabrik dan gudang lini III Kujang, 225 ribu ton. Adapun, penyaluran pupuk urea bersubsidi sejak Januari sampai September mencapai 447 ribu ton. Dengan begitu, petani tak perlu khawatir. Mengingat, stok urea hingga kini masih cukup melimpah.