Guru Besar Emeritus bidang Ilmu Gizi, IPB Bogor Prof. Soekirman menyampaikan sambutan pada peluncuran bukunya Gizi Pembangunan di Jakarta, Sabu (1/10). (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
mantan Meperindag Rahadi Ramelan, Tokoh NU Salahuddin Wahid dan mantan menteri Keunagan JB Sumarlin mengikuti acara peluncuran buku 80 Tahun Prof Soekirman (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
Prof Soekirman menyerahkan mockup buku kepada Salahuddin Wahid disaksikan mantan Meperindag Rahadi Ramelan pada peluncuran buku Gizi Untuk Bangsa (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
Prof Soekirman menyerahkan mockup buku kepada mantan Menteri Bappenas JB Sumarlin pada peluncuran buku Gizi Untuk Bangsa (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
CEO PT Indofood Tbk Franciscus Welirang meyampaikan sambutan pada peluncuran buku Gizi Untuk Bangsa. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
Pengunjung memotret suasana peluncuran buku Gizi Pembanguna di Jakarta, Sabtu (1/10). (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
Guru Besar Emeritus bidang Ilmu Gizi, IPB Bogor Prof. Soekirman menyampaikan sambutan pada peluncuran bukunya di Jakarta, Sabu (1/10). (FOTO : Republika/Yogi Ardhi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Guru Besar Emeritus bidang Ilmu Gizi, IPB Bogor Prof. Soekirman yang pada hari jadinya yang ke-80 meluncurkan buku berjudul “Gizi Pembangunan” yang merupakan kumpulan tulisannya yang pernah dipublikasikan di media massa, atau jurnal ilmiah lainnya dari periode 1962-2015.
Soekirman menekankan pentingnya proses fortifikasi (pengayaan nutrisi untuk menambah gizi) pada produk pangan untuk menekan gizi buruk. Beberapa produk pangan yang menggunakan fortifikasi diantaranya garam beryodium, tepung terigu, tepung jagung, gula, beras, dan minyak goreng. Penambahan vitamin A menaikkan harga minyak goreng sekitar Rp 50 per kilogram (Kg).
Hadir dalam peluncuran buku tersebut tokoh-tokoh seperti Salahudin Wahid (Gus Solah), JB Sumarlin (mantan Menkeu/Kepala Bappenas), Anung Sugihantono (dirjen kesehatan kasyarakat Kemenkes), Rahardi Ramelan (mantan Menteri Perindustrian), Bayu Khrisna Murti (mantan Wamen Perindustrian), HS Dilon (tokoh pertanian), hingga CEO Indofood Tbk Franciscus Welirang.
sumber : Republika
Advertisement