Senin 03 Oct 2016 01:26 WIB

Wakil Ketua DPD Tinjau Proses Rehabilitasi Bencana Banjir Bandang

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham
Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad mengusap balita korban bencana Garut.
Foto: Istijmewa
Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad mengusap balita korban bencana Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPD RI, Farouk Muhammad meninjau lokasi bencana banjir bandang di Garut, Jawa Barat pada Ahad (2/10). Kehadiran Farouq mewakili DPD untuk memastikan proses rehabilitasi berjalan dengan baik.

Sudah lebih dari sepuluh hari lebih pascabanjir bandang, namun kondisi infrastruktur dan sarana prasarana sepanjang daerah terdampak belum sepenuhnya pulih. "Proses rehabilitasi merupakan tahapan yang cukup penting pascabencana, pemulihan korban dan perbaikan sarana prasarana membutuhkan perhatian yang cukup serius," ujar Farouk Muhammad dalam keterangan yang diterima wartawan, Ahad (2/10).

Meski demikian, penanggulangan bencana, kata Farouk, jika diperhatikan secara umum stok kebutuhan dasar pengungsi mencukupi dan pendistribusian bantuan berjalan dengan cukup baik. Farouk menyerahkan bantuan dana siap pakai dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang disaksikan oleh Anggota DPD RI Provinsi Jawa Barat asal Garut Aceng Fikri dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman.

Ia berpesan, agar setelah tanggap darurat, pemerintah daerah setempat menyusun konsep umum jangka menengah dan panjang dalam rangka membangun daerah yang tangguh bencana. "Konsep tersebut, memberikan panduan yang jelas mana yang bisa ditangani sendiri dan mana yang memerlukan program provinsi dan pusat" katanya.

Farouk berharap proses rehabilitasi dapat berjalan dengan baik agar dapat memberikan manfaat bagi para korban, memulihkan kerusakan sarana prasarana dan fasilitas umum dapat berfungsi kembali. Diperlukan sinkronisasi dan koordinasi antar instansi untuk memastikan proses tersebut berjalan efektif dan efisien.

"Bantuan mengalir dengan luar biasa, baik secara materi maupun moril dari berbagai pihak. Di sisi lain, usaha tim gabungan dari BNPB, Basarnas, BPBD Jawa Barat, TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat juga sangat membanggakan. Ini modal yang sangat penting dalam melewati bencana," ujar Farouk.  

Berdasarkan laporan data pos komando tanggap darurat bencana banjir bandang Kabupaten Garut per 28 september 2016, korban jiwa tercatat 34 orang meninggal dunia, 19 orang masih dalam pencarian, 9 orang masih dirawat, dengan jumlah pengungsi mencapai 2.525 jiwa yang tersebar di 14 lokasi. Bencana ini diperkirakan menelan kerugian mencapai Rp 164,5 miliar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement