REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta maaf kepada kaum Yahudi. Ini menyusul pernyataannya yang membandingkan perang terhadap narkoba dengan cara Pemimpin Nazi, Adolf Hitler membantai orang-orang Yahudi.
"Saya tak pernah bermaksud menghina sejarah enam juta orang Yahudi mati dibantai. Saya meminta maaf secara mendalam kepada kaum Yahudi dan saya tak pernah bermaksud merendahkan," katanya, Ahad (2/10).
Seperti dilansir RT, Duterte dikritik karena caranya mengatasi maraknya penjualan narkoba di Filipina. Bahkan ada yang menyebutnya sepupu Hitler.
Kelompok HAM menuding Duterte mendorong pembunuhan terhadap pengedar narkoba. Kematian akibat kebijakannya perang terhadap narkoba mencapi 3.100 kematian.
Duterte sendiri terpilih menjadi presiden karena janjinya untuk melakukan perang terhadap narkoba mulai dari Kota Davao. Bahkan ia diberi julukan 'The Punisher' atau Si Pemberi Hukuman dalam komik Marvel.
Baca juga, Duterte Buat Marah Orang Yahudi.
Duterte memang sering membuat kontroversial. Salah satunya menghina Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan sebutan anak wanita jalang.