Senin 03 Oct 2016 10:24 WIB

Airbus dan Indonesia Jalin Kemitraan Penerbangan Ramah Lngkungan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Airbus dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia telah meluncurkan sebuah kemitraan jangka panjang untuk mengurangi dampak industri penerbangan terhadap lingkungan. Perjanjian ini ditandatangani pada ICAO World Aviation Forum on Aviation Partnerships for Sustainable Development di Montreal, Kanada. 

Program ini meliputi penawaran layanan dan keahlian khusus dari Airbus untuk membantu mewujudkan penerbangan yang lebih ramah lingkungan.

Airbus Head of Environment Jean-Luc Tauipiac mengatakan, ‎berdasarkan strategi empat pilar industri yang mencakup teknologi (termasuk di dalamnya bahan bakar ramah lingkungan), efisiensi operasional, peningkatan infrastruktur dan Market Based Measures, kemitraan jangka panjang ini akan memanfaatkan semaksimal mungkin potensi pesawat generasi terbaru Airbus, serta kinerja operasional yang telah dioptimalisasi untuk memangkas penggunaan bahan bakar dan tingkat kebisingan. 

Kemitraan ini juga dapat mendatangkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan di bidang-bidang seperti inventarisasi dan sistem pemantauan data emisi sebagai persiapan dalam mengimplementasi ICAO Global Market Based Measure.

“Kami sangat senang dapat melihat program Sustainable Aviation Engagement mulai berjalan dengan partisipasi dari maskapai-maskapai terdepan di dunia,” kata Airbus Head of Environment Jean-Luc Tauipiac melalui siaran pers, Senin (3/10).

Jean-Luc Tauipiac menuturkan, dengan bekerja bersama pelanggan kami dan membangun kemitraan jangka panjang, kami dapat menawarkan solusi khusus dan keahlian Airbus untuk membantu mereka memenuhi komitmen lingkungannya. Manfaat kemitraan ini akan terasa dengan kombinasi dari teknologi pesawat tercanggih, operasional pesawat terbaik, pengaturan lalu lintas udara yang telah dioptimalisasi, serta bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan. Semua ini dapat meminimalisir dampak industri pada lingkungan.

Diluncurkan pada 2015, program Sustainable Aviation Engagement Airbus merupakan salah satu wadah Airbus untuk memprakarsai maupun berbagi praktik-praktik terbaik ramah lingkungan dan peningkatan performa operasional bersama maskapai dari berbagai penjuru dunia.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Indonesia Suprasetyo mengatakan, Indonesia berkomitmen mengurangi dampak lingkungan industri penerbangan dan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam seluruh aspek pertumbuhannya. Untuk itu, Ditjen Perhubungan Udara akan bekerja sama dengan sejumlah mitra strategis. 

"Kami pun menyambut baik kesempatan untuk bekerja sama dengan Airbus dalam mendemonstrasikan perubahan signifikan yang dihadirkan oleh performa lingkungan pesawat generasi terbaru, dengan tingkat emisi karbon dan kebisingan yang jauh lebih rendah," tutur Suprasetyo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement