REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pengemudi Gojek yang berunjuk rasa di depan kantor PT Gojek Indonesia di Kemang, Jakarta Selatan, akhirnya membubarkan diri setelah mendengarkan 'kabar buruk' dari Kapolres Jakarta Selatan Kombes Tubagus Ade Hidayat.
"Saya dari Polres Jaksel bersimpati dengan kegiatan teman-teman. Kami sudah negosiasi, tapi Nadiem Makarim (pendiri Gojek) sedang tidak ada dalam lokasi ini. Berita buruknya tak ada Pak Nadiem. Tapi Pak Nadiem akan datang nanti malam dan berkomunikasi dengan teman-teman besok," ujarnya usai melakukan negosiasi dengan pihak manajemen PT Gojek, Senin (3/10) sore.
Aksi unjuk rasa tersebut telah berlangsung dari pukul 11.00 WIB dan akhirnya pada pukul 15.00 WIB, massa aksi pun mulai beranjak dari depan kantor Gojek tersebut. Namun, beberapa massa aksi tampak tidak puas dengan keputusan tersebut.
"Pak Nadiem beraedia menemui teman-teman. Tapi syaratnya tidak semuanya, tolong berapa orang perwakilan saja. Kemudian kemukakan alasan-alasannya secara logis," ucap Tubagus dihadapan ratusan pengemudi gojek tersebut.
Dalam aksi tersebut, beberapa kali sempat terjadi kericuhan dan saling dorong antara polisi dan pengemu gojek. Bahkan, sempat ada aksi pelemparan botol aqua. Selain itu, ada juga salah satu pendemo yang pingsan akibat kelelahan.
Aksi demo besar-besaran tersebut juga dihadiri oleh Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Suntana. Saat datang pada pukul 13.30 WIB, ia pun langsung masuk ke dalam kantor PT Gojek untuk bertemu dengan pihak manajemen dan melakukan negosiasi.