Senin 03 Oct 2016 16:30 WIB

Ini Kronologi Kasus Istri Polisi Mutilasi Anaknya Sendiri

Rep: C39/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Mutilasi. (Republika/Mardiah)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Mutilasi. (Republika/Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mutmainah alias Iis (28) tega memutilasi anaknya sendiri yang baru berusia 1 tahun pada Ahad (2/10) kemarin. Kasus tersebut terungkap setelah suami pelaku yang merupakan anggota polisi, pulang ke rumahnya di daerah Cengkareng Barat, Jakarta Barat, dan menemukan anak keduanya tersebut tewas dimutilasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya (PMJ), Kombes Awi Setiyono mengungkapkan kasus tersebut terungkap saat saat anggota Provost PMJ bernama Aipda DS pulang ke rumahnya pada Ahad (2/10) pukul 19.40 WIB.

"Kemarin tanggal 2 Oktober anggota kami yang bernama DS, sehari-hari yang bersangkutan dinas di Provost PMJ, pulang sekitar jam 19.40 WIB. Sampai di rumah mengetahui rumahnya tidak dapat dibuka karena rumah ini adalah rumah kos-kosan," katanya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Ahad (3/10).

Karena pintu rumah tidak bisa dibuka, lanjut Awi, Deni pun langsung mencari pemilik kos-kosan tersebut, namun pintu rumah tersebut terpaksa harus didobrak secara paksa lantaran tetap tidak dapat dibuka.

"Kemudian cari obeng dan diizinkan. Waktu itu sudah ada saksi yang melaporkan. Setelah didobrak dia menemukan anaknya yang kedua umur 1 tahun (Arjuna) dalam keadaan tidak bernyawa," ujarnya.

Sementara, putri perempuannya saat itu sudah menangis dan terdapat luka di bagian telinganya. DS kemudian menemukan istrinya yang sedang tertidur dekat dengan sebilah pisau berlumuran darah dan beberapa potongan tubuh anaknya.

"Yang bersangkutan (Deni) langsung shock dan meminta tolong ke warga dan RT, kemudian diamankan di rumah pak RT karena shock beserta dengan putrinya yang berusia 2 tahun," jelasnya.

Setelah itu, kasus tersebut langsung dilaporkan ke Polsek Cengkareng untuk dilakukan olah TKP.

"Untuk pelaku sudah dilakukan pengamanan dan dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Karena memang di olah TKP saat yang bersangkutan diperiksa juga belum bisa memberikan jawaban karena masih seperti orang depresi," katanya.

Awi menambahkan, berdasarkan penyelidikan, dalam kurun waktu seminggu ini Mutmainah memang selalu menampakan adanya kelainan pada dirinya. Dia pun hanya murung terus. Namun, polisi belum menelusuri apakah sebelumnya pasangan suami istri tersebut pernah terlibat cekcok atau tidak.

"Pelaku itu istri kedua, sudah sah. Istri pertamanya kan sudah cerai, jadi bukan dua istri loh yah," ucap Awi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement