Senin 03 Oct 2016 19:25 WIB

Keluarga Korban Pembunuhan Dimas Kanjeng Minta Dilindungi

Dimas Kanjeng Taat Pribadi
Foto: youtube
Dimas Kanjeng Taat Pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Keluarga salah satu korban pembunuhan oleh pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Probolinggo pimpinan Taat Pribadi dari Desa Wringinanom, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang diwakili kuasa hukumnya mendatangi Polres setempat untuk meminta perlindungan keamanan karena merasa terancam.

"Permintaan perlindungan keamanan terhadap klien kami atas nama Bibi Resemjan (41) dan keluarganya itu dilakukan karena masih ada pelaku pembunuhan dari pengikut Dimas Kanjeng yang belum tertangkap," ujar Kuasa Hukum atau Pengacara istri korban pembunuhan Ismail Hidayah yakni Asman Afif Ramadhan di Polres Situbondo, Senin (3/10).

Ia meminta perlindungan pengamanan untuk Bibi Resemjan (istri almarhum Ismail Hidayah yang menjadi salah satu korban pembunuhan pengikut Dimas Kanjeng) itu karena keluarga merasa terancam.

Sejak tertangkapnya pelaku pembunuhan Ismail Hidayah, kata dia, istri korban kerap menerima SMS dan telepon dari sejumlah pengikut Dimas Kanjeng yang masih percaya kepada Taat Pribadi.

"Oleh karena itu karena masih ada pelaku pembunuhan Ismail yang belum tertangkap itu membuat kami khawatir akan melakukan hal-hal yang membahayakan Bibi Resemjan beserta keluarganya," katanya.

Seiring berjalannya proses hukum yang dijalani tersangka pembunuhan dan penipuan Taat Pribadi dan pengikutnya, lanjut dia, sangat penting untuk melindungi saksi kunci (Bibi Resemjan). Apalagi, istri korban merupakan perempuan yang mengetahui betul sepak terjang Taat Pribadi serta yang terjadi di padepokannya selama ini.

"Bu Ning (panggilan akrab Bibi Resemjan) merupakan salah satu saksi kunci atas beberapa kasus yang terjadi di Padepokan Dimas Kanjeng, karenanya kami berharap ada perlindungan terhadap mereka," paparnya.

Sementara itu, Bibi Resemjan saat dihubungi melalui teleponnya membenarkan jika kerap menerima SMS dan telepon dari sejumlah pengikut Dimas Kanjeng karena tidak terima ia telah membeberkan modus penipuan yang dilakukan oleh Taat Pribadi.

"Orang-orang yang telepon kepada saya rata-rata memprotes karena saya menyampaikan di sejumlah media terkait modus penipuan di Padepokan Dimas Kanjeng tersebut. Namun mereka yang telepon dan SMS sejauh ini tidak mengancam, tetapi kami dari keluarga sangat khawatir," ucapnya.

Sebelumnya, Bibi Resemjan dan almarhum suaminya sudah mengenal Taat Pribadi sejak tahun 2010 dan menjadi pengikutnya bahkan menjadi koordinator untuk merekrut pengikut Padepokan Dimas Kanjeng.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement