REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan awal mula dirinya maju dalam persaingan untuk merebut kursi DKI satu. Keputusan tersebut berawal ketika dirinya masih memimpin pasukan di Darwin, Australia dalam latihan bersama TNI Angkatan Darat dan Tentara Australia.
Latihan tersebut baru selesai pada 21 September 2016. Kemudian satu hari berselang, ketika anggota TNI lain mendapatkan kesempatan untuk berpesiar dan melihat-lihat Kota Darwin, Agus memutuskan untuk tinggal di barak.
Keputusan untuk tinggal di barak karena malam sebelumnya Agus mendapatkan telpon dari Jakarta, bahwa ada empat partai yang siap mengusungnya di Pilkada DKI Jakarta 2017. Keempat partai tersebut memilih mengusung agus karena situasi politik di ibu kota, begitu dinamis dan penuh dengan polemik.
"Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya karena saya sedang fokus meminpin pasukan," katanya di kawasan Cibubur, Senin (3/10).
Dalam kondisi yang galau, Agus kemudian melakukan Shalat Istikharah dan terus memohon petunjuk Allah. "Jika memang itu jalan yang harus saya tempuh tunjukan lah, tapi kalau ini bukan jalannya juga tunjukanlah," ucap Agus.
Setelah shalat, Agus kemudian seperti mendapatkan petunjuk. Petunjuk tersebut tertera dalam kata-kata mutiara yang tertulis dalam laptopnya. "Tanpa disengaja saya membuka laptop saya dan di salah satu software ada quote," jelasnya.
Qoute tersebut tertulis dalam Bahasa Inggris. Jika diartikan, arti dari quote tersebut kurang lebih berbunyi, 'sesuatu yang sangat berat untuk gagal dan kalah. Tapi alangkah lebih berat rasanya jika kita tidak pernah mencoba untuk sukses sama sekali.'
Tak lama berselang, Agus kembali membaca quote dalam laptopnya yang berbunyi 'Di tengah hutan saya menemui dua jalan, dan kahirnya saya memilih jalan yang lebih jarang dilalui oleh orang lain, dan itulah yang membuat perbedaan dalam hidup saya.'
"Jadi saya mencoba mengaitkan quote-quote itu dan saya merasa pas sekali dengan suasana hati saya," ucap Agus.