Senin 03 Oct 2016 20:57 WIB

Layanan Masyarakat Berbasis Online di Kota Cerdas

Rep: Yulianingsih / Red: Maman Sudiaman
Layanan berbagais online (ilustrasi)
Foto: VOA
Layanan berbagais online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tahun ini Pemkot Yogyakarta menggagas peningkatan layanan berbasis online melalui website dan android. Berbagai hal layanan baik pengaduan, pendaftaran administrasi kependudukan dan koordinasi layanan bisa dikembangkan melalui layanan ini. Salah satu langkah yang dilakukan Pemkot Yogyakarta untuk penerapan layanan berbasis online ini adalah dengan menggandeng beberapa operator telekomunikasi dan pemilik jaringan telekomunikasi di Indonesia.

Menurut Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Telematika (TIT) Setda Kota Yogyakarta Sukadarisman, pengembangan layanan berbasis online ini dilakukan untuk mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai kota cerdas atau smart city. Beberapa langkah yang sudah dilakukan Pemkot untuk mewujudkan hal tersebut adalah pengembangan sistem informasi manajemen antarinstansi Pemkot, pelayanan keluhan berbasis elektronik, penerimaan peserta didik sistim online serta memperbanyak ruang dengan layanan akses internet gratis. 

Layanan aduan berbasis online dikembangkan melalui program di Unit Pengaduan Informasi dan Keluhan (UPIK). Layanan belajar siswa dikembangkan melalui sistem website di program Konsultasi Belajar Online (KBS) yang dikelola Dinas Pendidikan. "Layanan perizinan online dikembangkan di Dinas Perizinan ada 30 jenis izin yang bisa diakses secara online begitupula administrasi kependudukan onlinje di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta pembayaran pajak online berbasis telepon seluler," ujarnya baru-baru ini.

Ke depan kata dia, layanan ini akan terus dikembangkan hingga tingkat wilayah berbasis website dan android. Untuk itu, pihaknya saat ini tengah meningkatkan kapasistas penyinpanan data atau bank data kependudukan di Kota Yogyakarta melalui pembangunan gedung untuk pangkalan seluruh data di Kompleks Balaikota Yogyakarta. Gedung tersebut dibangun dengan dana APBD 2016 senilai Rp 8,3 miliar. "Tahun ini diharapkan selesai pembangunannya," ujarnya.

 

Gedung tersebut menurutnya, akan digunakan untuk pangkalan data, dimana semua server untuk pengolahan data ada disitu. Ruangan khusus pangkalan data di gedung tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan yang cukup untuk melindungi server agar bisa bekerja maksimal apalagi pemanfaatan server diperkirakan terus meningkat pada masa yang akan datang. Diakuinya, pihaknya  akan menerapkan standar khusus untuk bisa mengakses ruangan pangkalan data tersebut sehingga tidak sembarangan orang atau pegawai bisa masuk ke ruangan itu.

"Orang yang masuk harus mendapat pengawalan dari adminstratior" katanya.

Saat ini, katanya,  server di pangkalan data Pemkot Yogyakarya digunakan untuk  menyimpan data  30 aplikasi yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat seperti pelayanan di Dinas Perizinan, Dinas Pendidikan, sistem manajemen kepegawaian hingga sistem pelaporan keuangan.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement