Selasa 04 Oct 2016 13:26 WIB

Mentan Sebut Fenomena La Nina Bawa Berkah untuk Pertanian

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
La Nina. Ilustrasi
Foto: The Guardian
La Nina. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan fenomena La Nina tak akan berdampak buruk bagi para petani. Justru menurutnya fenomena ini menjadi berkah tersendiri bagi pertanian.

"Kenapa? Karena di saat La Nina ini datang pada saat bulan Juli kita butuh hujan karena musim kering kan bulan Juli. Tiba-tiba La Nina datang. Sekarang ndak pernah kering," kata Amran di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/10).

Amran mengatakan, pada Juli tahun lalu hanya terdapat sekitar 600 ribu hektare lahan pertanian yang berproduksi. Namun, dengan adanya fenomena La Nina, pada Juli tahun ini produktivitas lahan pertanian meningkat hingga satu juta hektare. Sedangkan, pada Agustus tahun lalu produktivitas pertanian tercatat sekitar 500 ribu hektare dan pada periode yang sama di tahun ini mencapai sekitar satu juta hektare.

"September tahun lalu 800 hektare, baru saja kami tutup tiga hari yang lalu tutup buku itu 1,2 juta hektare. Artinya apa? Tiga bulan ini ada kenaikan kurang lebih satu juta hektare dibanding dengan tahun sebelumnya. Ini luar biasa. Jadi La Nina membawa berkah," kata Amran.