Selasa 04 Oct 2016 15:03 WIB

Mentan Optimalisasi Sumber Air untuk Tingkatkan Produksi Pangan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga mengambil air dari sumber mata air Mongkrong di Karangjati, Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (10/7).
Foto: Antara/ Aloysius Jarot Nugroho
Warga mengambil air dari sumber mata air Mongkrong di Karangjati, Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pemerintah saat ini sedang berupaya meningkatkan produksi pangan nasional. Menurut dia, Kementerian Pertanian pun fokus untuk mengoptimalisasikan pemanfaatan sumber daya air guna mengairi lahan sawah. Sebab, sekitar separuh dari 8,1 juta hektare lahan sawah di seluruh Indonesia tak dapat berproduksi lantaran kekurangan air.

"Jadi sesuai arahan Presiden dan Wapres, insyaAllah tahun depan kita fokus pada sumber-sumber air. Ada lahan kita khususnya lahan sawah, luasnya 8,1 juta hektare seluruh Indonesia tetapi separuh yaitu kurang lebih 4 juta hektare (selama) 6 bulan tidur karena tidak ada sumber air itu adalah lahan tadah hujan," kata Amran usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (4/10).

Sebab itu, pemerintah akan menyiapkan embung, sumur dangkal dan dalam, serta pompanisasi pada sungai-sungai yang terdapat di sekitar lahan sawah sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman hingga dua kali. Dengan begitu, menurut Amran, langkah ini dapat meningkatkan produksi sekitar separuh dari empat juta hektare lahan yang tak dapat berproduksi.

"Nah ini pendekatannya nanti adalah kesejahteaan petani meningkat. Kita siapkan kita bangunkan lahan tidur petani tidur di saat kemarau. Itu konsepnya," kata dia.

Amran menyampaikan, program optimalisasi sumber air ini telah dilaksanakan sejak 2015. Menurutnya, pemerintah telah membangun embung di sejumlah daerah seperti di Bojonegoro. Sedangkan, pemasangan pompa juga telah dilakukan di sepanjang sungai Bengawan Solo.

Program ini pun telah meningkatkan produktivitas pangan di 10 ribu hektare lahan sawah pada musim kemarau yang juga disertai fenomena el nino. Sedangkan, pompa yang dipasang di sepanjang sungai Cimanuk, Jawa Barat, pun diklaimnya telah mengairi sekitar 11 ribu hektare lahan sawah.

Amran menargetkan, program optimalisasi sumber daya air untuk lahan pertanian ini dapat selesai pada 2018 mendatang. Kendati demikian, ia enggan menyebut jumlah anggaran yang dialokasikan untuk program ini. Menurut Amran, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta agar pelaksanaan program ini dioptimalkan sehingga dapat selesai dalam dua tahun.

"Arahan dioptimalkan nanti program tahun 2017-2018, syukur-syukur dua tahun kita bisa selesaikan seluruh embung-embung dan pompanisasi sumur dangkal seluruh Indonesia," kata Amran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement