REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menargetkan pembuatan biopori 2016 sebanyak 63 ribu lubang. Pembuatan tersebut nantinya dilakukan oleh masing-masing kelurahan di Kota Depok.
"Kami bekerja sama dengan 63 Kelurahan di setiap Kecamatan di Kota Depok untuk membantu pembuatan biopori di sejumlah rumah warga," ujar Pelaksana Pemberdayaan dan Konservasi Alam BLH Kota Depok, Maman Suparman, di Balai Kota Depok, Selasa (4/10).
Maman mengutarakan, setiap kelurahan sudah didistribusikan alat untuk membuat lubang biopori. Nantinya, satu kelurahan harus membuat seribu lubang biopori yang berada di beberapa rumah warga yang membutuhkan resapan air lebih.
Untuk pembuatan lubang biopori sendiri, pada 100 meter luas tanah minimal memiliki 20 lubang. Sedangkan kedalaman biopori yaitu satu meter dengan diameter 10 cm. Jumlah lubang biopori disesuaikan dengan luas pekarangan rumah.
Pelaksana Pemberdayaan dan Konservasi Alam BLH Kota Depok ini juga berharap pihak kelurahan dapat bekerja sama dalam pembuatan lubang biopori agar pembuatannya dapat sesuai target yang ditetapkan. Dengan begitu, nantinya permasalahan banjir di Kota Depok yang kerap terjadi di beberapa wilayah rawan banjir dapat terselesaikan.
"Semoga ada sinergitas dari setiap kelurahan untuk pembuatan biopori agar nantinya hasilnya dapat lebih maksimal dalam mengentaskan banjir," kata Maman.
Menurut Maman, lubang biopori sendiri merupakan salah satu upaya mengatasi solusi dalam mengantisipasi banjir. Lubang biopori mampu meningkatkan laju peresapan air hujan dan memanfaatkan sampah organik ke dalam tanah.