Selasa 04 Oct 2016 17:59 WIB

Cerita PNS Indramayu yang Terjerat Dimas Kanjeng, Puluhan Juta Raib

Rep: Lilis/ Red: Teguh Firmansyah
Dimas Kanjeng Taat Pribadi
Foto: youtube
Dimas Kanjeng Taat Pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Puluhan warga Kabupaten Indramayu menjadi pengikut padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo. Mereka pun rela mengeluarkan uang jutaan rupiah dan meninggalkan pekerjaannya.

 

Pengikut itu salah satunya berinisial DS, seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang tinggal di BTN Pepabri, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Hal itu dibenarkan anak DS, yang berinisial SE.

 

‘’Bapak ikut (menjadi santri Dimas Kanjeng) sudah lama, sejak lima tahunan yang lalu,’’ ujar SE, saat ditemui di rumahnya, Selasa (4/10). Di salah satu ruangan di rumah tersebut, terpampang foto Dimas Kanjeng.

 

SE menuturkan, DS pertama kali menjadi pengikut Dimas Kanjeng karena diajak oleh temannya. Selain DS, memang ada puluhan warga Kabupaten Indramayu lainnya yang juga menjadi anak buah setia Dimas Kanjeng.

Mereka selalu pergi secara rombongan dengan menaiki dua sampai tiga unit mobil untuk menuju padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo.

 

Menurut SE, pihak keluarga sebenarnya tidak setuju dengan keyakinan DS untuk mengikuti ajaran Dimas Kanjeng. Apalagi, uang yang dikeluarkan DS untuk ‘disetorkan’ ke padepokan itu mencapai puluhan juta rupiah.

Baca juga, Soal Dimas Kanjeng, Marwah Daud: Peti Itu Kosong Saat Ditutup, Lalu Penuh Uang.

Pihak keluarga juga berulangkali menasehati DS agar meninggalkan keyakinannya itu. Namun, DS tetap bersikukuh terhadap keyakinannya tersebut.

 

DS dan teman-temannya diketahui terakhir kali pergi ke padepokan Dimas Kanjeng saat menjelang bulan Ramadhan lalu. Dia baru pulang beberapa hari lalu setelah dijemput oleh keluarganya. ‘’Bapak sekarang menyesal dan kecewa sudah ikut (menjadi santri) Dimas Kanjeng,’’ tutur SE.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement