Selasa 04 Oct 2016 19:03 WIB

Militer Indonesia tak akan Latihan di Perairan Sengketa

Red: Ilham
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memeriksa pasukan.
Foto: Republika/ Wihdan
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memeriksa pasukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak akan melakukan kerja sama latihan perang dengan negara manapun di perairan sengketa di Laut Cina Selatan. Dia menegaskan, semua latihan militer sudah diprogramkan.

"Dalam konteks Laut Cina Selatan, TNI tidak akan melaksanakan latihan dengan negara manapun," kata Gatot, Jakarta, Senin (4/10).

Dia menuturkan, ketidakikutsertaan pemerintah Indonesia dalam latihan militer di Laut Cina Selatan adalah karena Indonesia memiliki kebijakan untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan yang disengketakan itu. "Kemudian Indonesia mengimbau semua pihak untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa meningkatkan instabilitas di Laut Cina Selatan," katanya.

Oleh karena itu, dia menekankan TNI tidak akan melaksanakan latihan dengan negara manapun di laut yang disengketakan sejumlah negara seperti Cina, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Indonesia sendiri memiliki program-program latihan militer dengan sejumlah negara di dunia. "Ada yang dua tahun sekali, setahun sekali dengan Amerika, India, dengan negara-negara ASEAN juga ada," ujarnya.

Dia mengatakan, Indonesia tidak ingin latihan militer bersama sejumlah negara dianggap untuk menghadapi keadaan genting saat ini. Latihan adalah suatu bentuk kerja sama antarnegara. "Tapi jangan dikonotasikan itu karena kondisi genting. Itu adalah program tahunan yang kita lakukan," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement