REPUBLIKA.CO.ID, CALGARY -- University of Calgary tengah melakukan penyelidikan atas temuan puluhan poster anti Muslim. Petinggi kampus akan meninjau keamanan kampus, demi memastikan mahasiswa merasa aman.
Presiden University of Calgary, Elizabeth Cannon, mengaku akan memeriksa video pengawas, dan bekerja sama dengan polisi untuk menemukan pelaku.
Menurut Cannon, kejadian ini merupakan sesuatu yang sangat mengganggu dan harus segera dilakukan evaluasi. "Ini benar-benar mengganggu dan membuat saya pribadi sangat marah," kata Cannon seperti dilansir Calgary Sun, Rabu (5/10).
Setidaknya 40 poster anti Muslim ditemukan mahasiswa, Selasa (4/10) kemarin sekitar pukul 06.45. Poster itu penuh kebencian dan makian cabul, serta menamai Islam dengan sebutan barbar dan harus kembali ke abad ketujuh.
Poster serupa juga ditemukan di tempat parkir dan di sejumlah kotak surat masyarakat yang tinggal di sekitar kampus. Hal ini pun menuai kekhawatiran di antara mahasiswa, terutama mereka yang beragama Islam dan memakai jilbab.
"Saya merasa seperti jika berada di pusat kota saya akan mengalami itu, saya akan mendapatkan cacian dari orang-orang," ujar Lobna Al Wadeih, seorang mahasiswa Muslim yang mengenakan jilbab.
Ini merupakan insiden kedua selama dua pekan terakhir, kejahatan kebencian menimpa kampus di Alberta. Hukum Kanada menyebut, menghasut propaganda kebencian terhadap sebuah suatu kelompok dapat mengakibatkan penjara maksimal lima tahun.