REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terkait elektabilitas atau tingkat keterpilihan pejawat (incumbent) Basuki Tjahaja Purnama yang terus menurun. Sandiaga mengatakan, hasil survei LSI menunjukkan bukti bahwa setiap calon berpotensi menang dalam pilkada DKI.
Pasangan cagub Anies Baswedan ini mengaku belum membaca secara detail hasil survei LSI. Namun, hasil survei tersebut akan jadi bahan masukan bagi timnya untuk membaca perkembangan yang terjadi. Hasil tersebut, menurut dia, setidaknya membuktikan bahwa semua pasangan punya peluang menang dalam kontestasi pilkada DKI 2017.
"Sehingga tidak ada lagi statement 'incumbent (Ahok) tidak terkalahkan'," ujar Sandi di Jakarta, Rabu (5/9).
Sandiaga mengatakan, tren penurunan elektabilitas Ahok sudah diketahui timnya jauh-jauh hari. Penurunan tingkat keterpilihan pejawat itu diketahui dari hasil survei internal timnya. "Kalau memang (pejawat) mengalami penurunan signifikan, itu sudah kita ketahui dua bulan lalu," katanya.
Berdasarkan hasil survei terakhir LSI awal bulan ini, elektabilitas Ahok-Djarot hanya 31,1 persen. Survei dilaksanakan pada 28 September-2 Oktober terhadap 440 responden warga DKI Jakarta. Hasilnya, elektabilitas pasangan pejawat terus menurun. Sebab, hasil survei pada Maret lalu masih mencatat persentase elektabilitas pasangan pejawat mencapai 59,3 persen.