Rabu 05 Oct 2016 10:58 WIB

PKS: Ulama Berperan dalam Pembentukan UU Pro Islam

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Agus Yulianto
Jazuli Juwaini
Foto: joko sadewo
Jazuli Juwaini

REPUBLIKA.CO.ID,PKS :  JAKARTA --Memperingati Hari Aspirasi, Fraksi PKS DPR RI menerima kunjungan dari Ma’had Aly An- Nuaimy di Ruang Pleno Fraksi PKS DPR RI, Selasa (4/10).Kehadiran para alim ulama dari ma’had tersebut diterima langsung oleh Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis.

Jazuli mengatakan, Fraksi PKS DPR RI sangat senang dikunjungi para alim ulama seperti ini. Karena, junjungan ini sebagai tanda munculnya generasi dakwah yang baru untuk menjaga kontinuitas dakwah untuk mendoakan mereka yang berjuang di parlemen dalam rangka memenuhi agenda umat.

Dia menambahkan, atas berkat doa yang diberikan tersebut, sudah banyak regulasi-regulasi yang dihadirkan untuk menunjukkan pro terhadap umat Islam. Pertama, UU Peradilan Agama. Kedua, UU Anti Pornografi dan Pornoaksi dimana ketua pansusnya adalah almarhumah ustadzah Yoyoh Yusroh, anggota Fraksi PKS. Ketiga, UU Jaminan Produk Halal yang diselesaikan selama sepuluh tahun yang berarti dua periode.

"Itu semua berkat doa para alim ulama kepada Fraksi PKS,” ujar Jazuli, dalam keterangan persnya, Rabu (5/10). Oleh karena itu, melalui penugasan kepada Iskan Qolba Lubis, Jazuli Juwaini akan memastikan bahwa program-program di Komisi VIII akan dapat dikerjasamakan kepada Ma’had An-Nu’aimy, untuk menguatkan regenerasi kader-kader dakwah untuk dapat ditugaskan ke seluruh lini sektor kehidupan.

“Kalau ada hal yang perlu dikomunikasikan dengan Komisi VIII, bisa disinergikan melalui pimpinan Komisi VIII,” ujar Jazuli.

Selain menerima kunjungan dari Ma’had An-Nuaimy, Fraksi PKS DPR RI juga menerima aspirasi dari Forum Pengemudi Transportasi Online di Ruang Pleno. Para pengemudi tersebut mengeluhkan atas keluarnya Permenhub 32/2016 yang dinilai mempersulit bagi mereka untuk dapat bekerja.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement