Rabu 05 Oct 2016 14:15 WIB

Kaine: Trump Selalu Memuji Putin

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Calon Wakil Presiden (Cawapres) AS dari Partai Demokrat Tim Kaine saat debat cawapres di Longwood University, Farmville, Virginia, Selasa, 4 Oktober 2016.
Foto: AP Photo/Steve Helber
Calon Wakil Presiden (Cawapres) AS dari Partai Demokrat Tim Kaine saat debat cawapres di Longwood University, Farmville, Virginia, Selasa, 4 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) AS dari Partai Demokrat Tim Kaine menuduh Donald Trump memiliki hubungan khusus dengan Rusia. Dalam debat cawapres di Universitas Longwood, Virginia ia mengatakan, hal itu terlihat jelas karena selama ini Trump selalu memuji Presiden Rusia Vladimir Putin.

Trump telah berulang kali menyebut Putin sebagai pemimpin yang kuat. Misalnya, pada 18 Desember 2015 ia mengatakan kepada MSNBC, "Saya kira Putin baik-baik saja. Saya berpikir, dia adalah seorang pemimpin yang kuat."

Menurutnya, Putin adalah sosok pemimpin yang tidak pernah dimiliki oleh AS. Kepada Fox, Trump juga mengaku dalam hal kepemimpinan, Putin mendapatkan nilai A.

"Putin adalah pemimpin yang kuat, benar-benar kuat. Saya mengatakan bukan karena saya sedang berada dalam acara, tetapi saya mengatakan itu sebagai fakta," kata Trump, dikutip dari The Guardian.

Baca: Sosok Kandidat Wakil Presiden AS, Tim Kaine dan Mike Pence

Sementara Pence mengatakan, Putin memang pemimpin yang kuat, melebihi Presiden AS Barack Obama. Hal itu baginya bukan sebuah perdebatan.

Menurut Kaine, Putin tidak memiliki kekuatan pemimpin yang sedemikian rupa. Putin justru menjalankan perekonomian negara dengan buruk dan beberapa kali menganiaya kaum LGBT serta jurnalis.

Kepemimpinan Putin, tambah dia, masih bisa diperdebatkan. Perekonomian Rusia di bawah Putin selama 16 tahun telah bergantung pada minyak dan dipenuhi sanksi atas aksi militer Putin ke Ukraina.

Nilai mata uang Rubel telah jatuh dan Kremlin mengisyaratkan mulai merogoh dana cadangan. Perekonomian Rusia telah menyusut ke PDB lebih kecil dari Spanyol, menurut IMF.

Selain itu, militer Rusia terlibat dalam konflik di Ukraina dan Suriah yang tampaknya tidak memiliki solusi baik. Sebanyak lebih dari 10 ribu orang tewas di Ukraina dan 500 ribu orang tewas di Suriah.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement