Rabu 05 Oct 2016 16:51 WIB

Mama Dedeh Resmikan Pos Dakwah Yayasan Media Amal Islami

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Agung Sasongko
Mama Dedeh meresmikan Pos Dakwah Yayasan Media Amal Islami (MAI) yang berlokasi di Jalan Mutiara IV Curug, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Ahad (2/10).
Foto: Republika/Damanhuri Zuhri
Mama Dedeh meresmikan Pos Dakwah Yayasan Media Amal Islami (MAI) yang berlokasi di Jalan Mutiara IV Curug, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Ahad (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Daiyah terkemuka, Mama Dedeh, meresmikan Pos Dakwah Yayasan Media Amal Islami (MAI) yang berlokasi di Jalan Mutiara IV Curug, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Ahad (2/10).

Hadir dalam peresmian yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1438 Hijriyah itu, pimpinan Yayasan MAI, Ustaz Aslih Ridwan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bogor, Sanukri dan ribuan umat Islam yang datang dari Gunung Sindur, Parung dan wilayah sekitar.

Pimpinan Yayasan Media Amal Islami (MAI), Ustaz Aslih Ridwan mengungkapkan, Posko Dakwah Yayasan MAI, merupakan tempat pembinaan umat Islam agar terjaga dari pemurtadan dan terjaga dari berbagai serbuan aliran sesat.

''Posko Dakwah Yayasan Media Amal Islami merupakan tempat pengaduan umat Islam dari problem hidup yang mereka hadapi. Posko Dakwah Yayasan MAI juga menjadi tempat berkumpulnya para dai dan daiyah yang siap diterjunkan ke semua lapisan masyarakat, terutama kaum pinggiran yang jarang tersentuh dakwah,'' ungkap Ustaz Aslih Ridwan kepada wartawan.

Dalam taushiyahnya, Mama Dedeh mengajak umat Islam untuk hijrah, meninggalkan perbuatan yang dilarang Allah SWT kepada perbuatan yang diperintahkan Allah SWT. Ia lalu mencontohkan, ''Dulu sering ngomongin orang, sekarang tidak lagi. Dulu pelit, sekarang jadi orang yang murah tangan. Dulu ama tetangga melengos, buang muka. merasa sombong, sekarang tidak lagi,'' ujar Mama Dedeh mengingatkan.

Mama Dedeh lalu menjelaskan hikmah peristiwa pergantian Tahun Baru Islam yang dimulai dengan hitungan Qomariyah (bulan). Tujuannya, kata Mama Dedeh, Allah SWT ingin menyadarkan manusia seperti bulan sabit, seperti dijelaskan dalam Alquran surat Ar-rum ayat 54, bahwa manusia awalnya lemah, kemudian membesar, menjadi kuat, kemudian kembali melemah, dan akhirnya meninggal dunia.

''Allah SWT menciptakan manusia berasal dari bayi, tidak memiliki daya dan kekuatan, lebih banyak menangis. Kemudian membesar, menjadi anak-anak, terus menjadi dewasa kemudian menua dan kembali menjadi orang yang lemah,'' jelas Mama Dedeh.

Dengan peristiwa ini, kata Mama Dedeh, sudah selayaknya manusia tidak sombong, sombong karena menjadi orang kaya, sombong karena merasa paling cantik, sombong karena menjadi pejabat, karena awalnya dia adalah orang yang lembah, kemudian menjadi kuat, akhirnya kembali menjadi orang yang lemah kembali.

Di awal tauhsiyahnya, Mama Dedeh mengungkapkan mengapa Umat Islam lebih tahu dan lebih mengenal Tahun Masehi dari pada Tahun Hijriyah? Karena kalender yang ada di rumah umat Islam, kebanyakan kalender masehi. Alasan lainnnya, karena dalam keluarga umat Islam, setiap peristiwa selalu diselenggarakan pada tahun masehi, seperti anak lahir, anak akikah, anak ulang tahun, anak menikah dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement