REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Garda Revolusi Iran (IRGC) memperingatkan kapal angkatan laut (AL) Saudi, yang ambil bagian dalam pelatihan militer di kawasan Teluk pada Rabu (5/10) untuk tidak mendekati perairan Iran, yang menjadi pertanda peningkatan ketegangan di antara dua negara bermusuhan itu.
Arab Saudi memulai pelatihan perang angkatan laut, yang melibatkan penembakan dengan peluru tajam, pada Selasa di kawasan Teluk dan Selat Hormuz, jalur minyak dunia paling penting. Teheran dan Riyadh terlibat perang kekuasaan di Timur Tengah, termasuk di Suriah dan Yaman, namun keduanya berhati-hati soal bentrokan militer langsung.
"Pasukan angkatan laut Garda Revolusi yakin pelatihan perang itu terutama untuk menciptakan ketegangan dan menggoyahkan ketenangan di Teluk Persia," kata IRGC dalam pernyataan di kantor berita Tasnim seperti dilansir Reuters.
Sekitar 17 juta barel per hari atau sekitar 30 persen minyak yang diperdagangkan lewat laut melintasi Selat Hormuz pada 2013, menurut Badan Informasi Energi AS.
Amerika Serikat, sekutu utama non-Arab negara kerajaan tersebut, mengatakan pada Agustus dan September bahwa kapal-kapal IRGC beberapa kali mengganggu kapal perang AS di Teluk, dalam insiden yang digambarkan Washington sebagai tidak aman dan tidak profesional.