REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengkritik kondisi trotoar di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan yang dinilai tak berpihak pada pejalan kaki. Dia menilai, APBD DKI Jakarta yang besar harusnya bisa digunakan untuk 'memanjakan' para pejalan kaki.
"Uang Rp 70 triliun (APBD DKI Jakarta) itu kan banyak dan bisa menghasilkan begitu banyak terobosan pengelolaan dan pembangunan trotoar yang berpihak pada pejalan kaki," kata dia saat berjalan di trotoar di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/10).
Menurutnya, pejalan kaki harus diprioritaskan daripada pengguna kendaraan bermotor. Urutan prioritasnya adalah pejalan kaki, pengendara sepeda, kemudian pengguna kendaraan bermotor. Sebab, kata dia, yang punya hak paling besar adalah pejalan kaki dan kelompok difabel.
Pasangan cagub Anies Baswedan ini mengatakan, yang harus diperbaiki adalah infrastruktur fisik dan cara pendekatannya. Di sisi lain, kata dia, hal tersebut juga diperburuk karena penyerapan anggaran yang belum optimal dan buruknya kualitas kerja. Artinya, menurut Sandi, kesalahan tersebut bukan hanya dari Pemprov DKI tapi bisa dari kontraktor.
"Karena saya lihat banyak yang diperbaiki terus dibongkar lagi, bongkar pasang-bongkar pasang. Itu artinya masalah di perencanaan dan komunikasi juga," ujar dia.
Cawagub pasangan Anies Baswedan ini sempat berjalan kaki dari kantor Kementerian Kesehatan menuju ke kantornya di gedung Menara Karya. Setelah berjalan kurang lebih 500 meter, dia berhenti di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Patra Kuningan. Ia menunjukkan bagaimana kondisi JPO yang menutup penuh trotoar.
"Kalau di sini (Kuningan) saja seperti ini bagaimana di Penjaringan, Kalideres, Cakung dan lain-lain?" ujar dia.
Bersama pasangannya Anies Baswedan, Sandiaga berjanji akan memberi perhatian lebih pada trotoar dan JPO. Ia akan kembali mendata seluruh trotoar dan JPO di Jakarta yang dianggap tak layak. Ia mengklaim, banyak kondisi trotoar di tempat lain yang juga tak layak.
"Pak Basuki kan jarang jalan kaki, jadi enggak tahu kondisi trotoar bagaimana. Kalau saya kan jalan kaki dan lari terus," katanya.