Kamis 06 Oct 2016 16:55 WIB

NTB Siap Gandeng Cina Majukan Pariwisata Lombok-Sumbawa

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Dwi Murdaningsih
Perahu sandar di tepi Pantai Tanjung Aan, kawasan Kuata Mandalika, Lombok.  (Republika/Wihdan Hidayat)
Perahu sandar di tepi Pantai Tanjung Aan, kawasan Kuata Mandalika, Lombok. (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Cina menggelar Forum Kerja Sama Investasi Daerah Provinsi NTB di Hotel Santika, Kota Mataram, Kamis (6/10).

Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi mengatakan, forum ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya dalam upaya meningkatkan hubungan bilateral antara Pemerintah Cuna dengan Pemerintah Indonesia, khususnya Provinsi NTB.

Zainul Majdi menyampaikan, Provinsi NTB memiliki tiga kawasan yang sedang dikembangkan, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, KEK Samota (Saleh, Moyo, dan Tambora), dan Global Hub di Lombok Utara.

"Sedangkan untuk pendekatan bidang, Provinsi NTB, akan terus mengembangkan bidang pariwisata, agrikultur, pertambangan, dan bidang jasa," katanya.

Konjen RRC Hu Yin Quan melaporkan, Pemerintah Cina dan Pemerintah Indonesia sedang memasuki hubungan masa emas. Tidak hanya kalangan pemerintah tetapi juga rakyat, menilik kehadiran Presiden Jokowi hadir pada acara Konferensi Tingkat Tinggi di Cina untuk memperluas kerja sama strategis dan membangun poros maritim dunia. Ia juga mengatakan saat ini, Pemerintah Cina sedang mempertimbangkan untuk merintis jalur pariwisata baru ke NTB.

Hu Yin Quan berharap acara  ini dapat menjadi wadah untuk saling mengenal dan memahami, yang nantinya semakin meningkatkan peluang kerja sama atau antara pemerintah Cina dengan tiga Provinsi di Indonesia, yaitu Provinsi Bali, NTB, dan NTT.

"Ketiga (provinsi) ini lokasi yang strategis karena dapat menghubungkan wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur," katanya.

Ia memaparkan, sepanjang 2016 kerja sama ekonomi meningkat, dapat dilihat sejak Januari sampai Juli 2016, di mana investasi dari Cina lebih dari 1 miliar dolar AS.

Berdasarkan data statistik BKPM, investasi langsung dari CibA pada 2015 menduduki peringkat 10, sedangkan pada masa Januari-Juli tahun ini, investasi dari Cina menduduki peringkat empat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement