REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok 85 (K-85) menjamin tak bakal ada Kongres Tahunan PSSI tandingan. Perwakilan K-85 Gusti Randa mengatakan, persoalan lokasi Kongres Pemilihan saat ini tinggal menunggu keluarnya izin dari Markas Besar Kepolisian Indonesia (Mabes Polri).
K-85, menjamin tak ada aksi boikot jika PSSI tetap menggelar kongres di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Gusti mengatakan, K-85 masih pada pendiriannya, yaitu meminta Komite Eksekutif (Exco) PSSI mempertimbangkan pindah lokasi kongres.
Akan tetapi, dikatakan Gusti, K-85 akan mentaati pelaksanaan kongres di Makassar jika ada izin dari pihak kepolisian. "Menurut kami (K-85), karena izin kongres itu ada di polisi, apapun yang kepolisian putuskan, kami tetap akan mentaati," ujar dia, saat dihubungi, Kamis (6/10).
Karena itu, Gusti menambahkan, agar Mabes Polri segera memutuskan tentang di mana lokasi Kongres PSSI. Sebab kata dia, saat ini ada dua tempat kongres. Yaitu antara kehendak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang meminta kongres digelar di Yogyakarta, dan di Makassar yang menjadi keputusan Exco PSSI sejak Agustus lalu.
Juru Bicara di Kemenpora, Gatot Dewa Broto, Rabu (5/10) mengatakan, pemerintah tetap pada keputusan tak memberikan rekomendasi gelaran Kongres PSSI di Makassar. Dikatakan dia, Menpora Imam Nahrawi tetap bertahan, agar rekomendasi 9 September keluaran Kemenpora tetap ditaati PSSI. Yaitu, meminta Exco PSSI menganulir keputusan lokasi kongres dan memindahkan gelaran tersebut ke Yogyakarta.
Gatot pun mengatakan, permintaan agar PSSI taat rekomendasi pemerintah agar tak ingin ada kelompok yang memaksakan kongres tandingan. Kata Gatot, karena kelompok mayoritas pemilik suara di federasi nasional, tak menghendaki kongres digelar di Tanah Bugis.
"Tunggu saja nanti. Yang pasti kita tidak mau kalau terjadi lagi dualisme," ujar Gatot.
Gusti menambahkan, ketakutan Kemenpora tentang kongres tandingan tersebut sebetulnya tak perlu terjadi. Karena menurut dia, K-85 yang terdiri dari 90-an dari 106 suara sah di badan induk sepak bola nasional tersebut, tak berencana melakukan aksi boikot jika kongres tetap digelar di Makassar.
Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DKI Jakarta itu pun mengungkapkan, K-85 juga menyurati Badan Induk Sepak Bola Dunia (FIFA). Isinya meminta agar federasi dunia menegur anggotanya untuk mentaati pemindahan kongres ini ke Kota Gudeg.
"FIFA agar mencermati masalah ini. Kami meminta agar FIFA menegur PSSI, tolong lah itu rekomendasi Menpora (Imam) ditaati," ujar dia.
Adapun mengenai pelaksanaan kongres tersebut, sampai hari ini Mabes Polri belum mengeluarkan izin. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, izin tempat dan keramaian pelaksanaan kongres masih berada di meja Badan Intelijen dan Keamanan (Baintekam) untuk dipelajari. Namun dia mengatakan, pelaksanaan kongres, tetap harus mempertimbangkan rekomendasi pemerintah yang meminta gelaran tersebut dipindah ke Yogyakarta.