REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah, Lazismu, resmi meluncurkan Indonesia Terang. Indonesia Terang merupakan program pengentasan kemiskinan Lazismu, yang fokus kepada akses listrik warga miskin.
Direktur Utama Lazismu, Andar Nubowo, mengungkapkan tahap awal dari program Indonesia Terang memang memberikan 1.060 solar panel gratis ke salah satu desa di Timur Tengah Selatan NTT, Soe. Namun, ia menegaskan program itu akan berlanjut ke tahap pengembangan, dan menargetkan warga miskin yang ada di seluruh provinsi Indonesia.
"Sasaran kita 10 persen rumah tangga dengan kesejahteraan terendah, sekitar 550 ribu kepala keluarga, dan daerah luar rencana pengembangan distribusi PLN," kata Andar kepada Republika.co.id, Kamis (6/10).
Andar turut mengajak semua pihak ikut berpartisipasi dalam program perwujudan akses listrik Indonesia Terang, baik lewat donasi, CSR dan kemitraan maupun ikut menjadi relawan. Ia berharap, partisipasi membuat program Indonesia Terang terlaksana secara lebih masif, dan akses listrik bagi warga miskin dapat tersebar ke seluruh Indonesia.
Semantara, Spesialis Komunikasi dan Hubungan Luar Sekretariat TNP2K, Regi Wahono, mengungkapkan program pemerintah yang mengejar 35 ribu megawatt, tidak bisa selesai 1-2 tahun. Program itu membutuhkan waktu yang lama, sedangkan masyarakat di daerah terpencil sudah sangat membutuhkan.
Maka itu, ia mengapresiasi inisiatif sinergi yang dilakukan filantropi swasta seperti Lazismu, terutama dengan memberikan bantuan solar panel kepada warga miskin. Menurut Regi, sinergi ini akan memberikan manfaat nyata yang sangat besar, terutama kepada daerah yang tidak terjangkau program pemerintah.
"Sebab, banyak daerah yang 4-5 tahun setelah program 35 ribu megawatt pemerintah pun tetap tidak terjangkau," ujar Regi.