REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah stok labu darah di unit transfusi darah (UTD) PMI Kota Sukabumi dinilai berlebih atau over stok. Kondisi tersebut disebabkan banyaknya warga yang menggelar kegiatan donor darah dalam beberapa hari terakhir.
Manager UTD PMI Kota Sukabumi Agus RS mengatakan, saat ini stok labu darah di UTD PMI mencapai sekitar 2.000 kantong. "Padahal batas maksimal penampungan stok darah hanya 1.000 kantong," ujar dia kepada wartawan Kamis (6/10).
Ribuan kantong darah ini terang Agus semuanya tidak ada masalah dan baik untuk digunakan. Dalam keadaan seperti ini, dia mengatakan pendonor darah diminta untuk menunda terlebih dahulu niatnya sampai menunggu waktu yang tepat.
Agus mengatakan, PMI juga mengirimkan stok labu darahnya ke daerah lain yang membutuhkan seperti Kabupaten Sukabumi dan Cianjur. Langkah tersebut dilakukan untuk menutupi kekurangan darah di daerah lain.
Agus mengakui berlebihnya stok labu darah dikarenakan tingginya kesadaran warga untuk mendonorkan darah. Sehingga lemari tempat penampungan labu darah tidak mampu menampung semua kantong darah. Kini, labu darah tersebut sudah diserahkan ke daerah lainnya yang membutuhkan.
Menurut Agus, PMI tidak dibenarkan untuk menjual darah yang didonorkan. Namun, biaya yang dibayarkan merupakan ganti kantong darah dan pemeriksaannya. Namun, kalau ada jaminan BPJS atau SKTM dan sejenisnya, maka semuanya gratis dan tanpa pungutan.
Ketua PMI Kota Sukabumi, Suranto Sumowiryo menambahkan, PMI Kota Sukabumi segera mengirimkan lebih dari 100 kantung darah ke Garut. "Stok yang melimpah hari ini merupakan kerja keras staff di UTD dan kesadaran yang meningkat di masyarakat untuk donor darah," imbuh dia.
Menurut Suranto, dalam satu tahun terakhir ini Kota Sukabumi sudah tidak mengambil darah dari luar kota. Melainkan, banyak PMI kota lain yang meminta labu darah ke Kota Sukabumi.