REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa nama kota Makkah sangat menarik dikaji melalui firman Allah dalam surah al-An'am [6] ayat 92 yang menyebut Kota Makkah dengan sebutan Ummul Qura, yang berarti ibunya para negeri atau yang paling mulia dari negeri-negeri lainnya yang muncul kemudian.
Ummul Qura berasal dari bahasa Arab, yakni Umm yang berarti ibu atau induk, sedangkan Qura adalah jamak dari Qaryah yang berarti kampung, desa, kota, atau negeri. (Baca: Ini Berbagai Julukan Kota Makkah)
Kata Ummul Qura disebutkan Alquran sebanyak dua kali, yakni pada surah Al-An'am [6]: 92 dan surah Asysyuura [42]: 7.
''Dan, ini (Alquran) adalah kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah dan membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada (kehidupan) akhirat tentu beriman kepadanya (Alquran) dan mereka selalu memelihara shalatnya." (QS Al-An'am [6]: 92).
''Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Alquran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk Jahannam.'' (QS Asysyuura[42]: 7).
Ummul Qura adalah sebutan khas untuk Kota Makkah. Penyebutan kata (Ummul Qura) ini karena Kota Makkah adalah kota atau negeri yang tertua di seluruh dunia. Tak ada negeri lain sebelum kota ini. Bahkan, penyebutan sebagai kota tertua ini merujuk pada keterangan Alquran surah Ali Imran [3] ayat 96.
''Sesungguhnya, rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.''
Berdasarkan keterangan di atas, Baitullah adalah tempat ibadah pertama yang dibangun di dunia. Dalam beberapa riwayat, Ka'bah dahulunya dibangun oleh Nabi Adam AS yang hidup sekitar 5872-4942 SM. (Lihat penjelasan Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam Atlas Sejarah Nabi dan Rasul).
Namun, ketika banjir besar terjadi, Kota Makkah dan Ka'bah terendam sehingga mengalami kerusakan dan tertutup tanah. Hal ini disebabkan kota tersebut, terutama Ka'bah, yang berada di dataran rendah.
Lalu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS dan dibantu oleh Nabi Ismail AS untuk menyempurnakan pembangunan fondasi Ka'bah (Baitullah) pada posisi yang sebelumnya. Dengan penjelasan surah Ali Imran [3] ayat 96 tersebut, dapatlah dipahami bahwa kota atau negeri yang paling tua adalah Makkah.
Bahkan, sejumlah ahli tafsir juga berpendapat, Ummul Qura adalah Kota Makkah. Kota Makkah terletak di perut lembah yang dikelilingi oleh bukit-bukit dari segala arah: dari sebelah timur membentang bukit (Jabal) Abu Qubais serta dari barat dibatasi oleh dua bukit (gunung) Qa'aiqa' yang keduanya berbentuk bulan sabit mengelilingi perkampungan Makkah.
Daerah ini dikenal sebagai bagian yang rendah dari lembah tersebut. Bagian yang tinggi dikenal dengan nama Al-Mu'alaah dan pada bagian ujung-ujung kedua bukit yang berbentuk bulan sabit tersebut dibangun rumah-rumah sederhana milik orang-orang pedalaman (A'rab). (Lihat As-Sirah an-Nabawiyah Ash-Shahihah oleh Akram Dhiya Al-Umary, 1: 77).
Secara geografis, kota ini terletak pada posisi 39-49 derajat bujur timur (BT) dan 21-26 lintang utara (LU).