REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Pemenang Nobel Perdamaian akan diumumkan besok, Jumat (7/10) di Oslo, Norwegia. Dihapusnya Kolombia dari daftar penerima Nobel Perdamaian memperbesar peluang bagi kandidat lainnya untuk memenangkan nobel tersebut.
Lalu siapa sajakah kandidat yang tersisa? Berikut rangkumannya dilansir The Telegraph, Kamis (6/10).
Perjanjian Nuklir Iran
Kesepakatan nuklir Iran dinilai baik sebagai solusi untuk mencapai perdamaian. Berdasarkan kesepakatan ini, Iran sepakat menghentikan program nuklirnya. Kompensasinya, sanksi ekonomi yang dijatuhkan terhadap Iran sejak 2006 akhirnya dicabut oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan PBB.
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Rusia
Svetlana Gannushkina disebut-sebut sebagai pesaing kuat dari kalangan aktivis HAM. Selama beberapa dekade, Gannushkina bekerja untuk para migran dan pengungsi yang tahun lalu mengalami krisis di Eropa.
Organisasi Kemanusiaan Helm Putih (White Helmets)
White Helmets memiliki kiprah yang cukup diperhitungkan dalam keterlibatan mereka menyelamatkan warga sipil dari kehancuran perang Suriah. Organisasi yang juga dikenal dengan kelompok Pertahanan Sipil Suriah ini sebelumnya pernah membantu penyelamatan para migran yang berlayar, penyelamatan budak seks dari kelompok ISIS dan penyelamatan ribuan korban perkosaan.
Edward Snowden
Edward Snowden merupakan seorang programmer komputer asal Amerika Serikat yang telah berjasa mengungkap pengawasan global. Sebelumnya, dia pernah bekerja di Badan Pusat Intelijen (CIA) dan Badan Keamanan Nasional (NSA). Setelah berhasil mengungkap pengawasan global, Snowden menyatakan perang terhadap negara.