Kamis 06 Oct 2016 20:45 WIB

In Picture: Ayam Segar Dingin, Kampanye Perubahan Perilaku Konsumsi Daging Ayam

.

Rep: Yogi Ardhi/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Pengolahan dan penjualan daging ayam dengan suhu ruangan di pasar-pasar tradisional berpotensi pada pertumbuhan bakteri pada daging ayam. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi )

Sesdirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI Dr Ir Riwantoro (kanan) Direktur Kesmavet Kementan Sri Muhartini dan Duta Kampanye Ayam Dingin Segar Edwin Lau bercakap-cakap di sela peluncuran Kampanye Konsumsi Ayam Dingin Segar di Jakarta, Kamis (6/1 (FOTO : Republika/Yogi Ardhi )

Selama ini fasilitas lemari es besar yang disediakan di pasar di Jakarta justru digunakan untuk menyimpan daging ayam yang tidak laku untuk dijual kembali. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi )

Chef Edwin Lau menjelaskan kelebihan ayam olahan dengan sistem rantai dingin pada acara peluncuran Kampanye Konsumsi Ayam Dingin Segar di Jakarta (FOTO : Republika/Yogi Ardhi )

Selanjutnya kampanye akan dilakukan di pasar-pasar Jakarta dan sekitarnya hingga skala nasional. (FOTO : Republika/Yogi Ardhi )

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Kementan RI meluncurkan kampanye konsumsi ayam dingin segar di Jakarta, Kamis (6/10). Kampanye ini merupakan bagian dari program  keamanan pangan di sektor unggas untuk memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.

 

Ayam dingin segar adalah daging ayam yang diproses (dipotong, dibersihkan dan didinginkan) segera setalah penyembelihan. Proses segara  ini menyebabkan pertumbuhan bakteri menjadi terhambat sehingga kebersihan dan kesegaran ayam terjaga.

 

Selama ini konsumen di Indonesia terbiasa mengkonsumsi daging ayam yang diperjualbelikan di tempat dengan suhu normal ruangan. Hal ini berpotensi menyebabkan pertumbuhan bakteri yang sangat cepat terutama di negara beriklim tropis. 

 

Kampanye ayam dingin segar akan dilakukan hingga Juni 2017 dengan berbagai aktivitas termasuk dengan roadshow foodtruck di Jakarta dan sekitarnya.

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement