REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte diperingkat sangat bagus dalam sebuah jajak pendapat untuk 90 hari pertama masa baktinya sebagai pemimpin negara ini, terutama berkat perang totalnya melawan narkotika dan pernyataan pedasnya terhadap para pemimpin Barat.
Hanya 11 persen dari 1.200 warga Filipina yang disurvei oleh badan Social Weather Stations (SWS) yang mengaku tidak puas atas kinerja sang presiden. Dengan demikian Duterte mendapatkan tingkat kepuasaan 64 persen sehingga mencatat awal pemerintahan yang lebih baik ketimbang para pendahulunya, dari Benigno Aquino, Joseph Estrada sampai Gloria Macapagal Arroyo.
Namun Fidel Ramos pada 1992 mencatat angka 66 persen untuk tingkat kepuasaan pada 90 hari pertama pemerintahannya. Sebuah survei serupa oleh Pulse Asia, sekitar satu bulan setelah Duterte mulai berkuasa pada 30 Juni mencatat angka kepercayaan 91 persen untuk sang presiden.
Duterte memenangkan Pemilihan Presiden 9 Mei lalu dengan selisih suara besar setelah berjanji memperluas kampanye pemberantasan kejahatan yang sudah dia rintis sejak menjadi Wali Kota Davao sehingga dia digelari "Si Penghukum" dan "Duterte Harry" (yang diambil dari judul film Dirty Harry yang dibintangi Clint Eastwood).
Analis politik Nelson Navarro menyebut survei SWS itu sebagai bukti rakyat Filipina merasa lebih aman karena Duterte menepati janjinya untuk perang melawan kriminal dan narkotika yang sejauh ini sudah menewaskan 3.400 orang.
"Sikap kerasnya telah membuatnya populer di seluruh penjuru Filipina," kata Navarro seperti dikutip Antara News.
Dari jajak pendapat SWS itu yang mengatakan Duterte hebat di atas 70 persen, sedangkan yang menyebutnya sangat bagus ada 50-69 persen.