Jumat 07 Oct 2016 15:03 WIB

Tokoh Muda Golkar Minta Dukungan pada Ahok Ditarik

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
 Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Foto: Republika/Prayogi
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Tokoh muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan figur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah tidak sesuai dengan Doktrin Karya Kekaryaan dan Ikrar Panca Bhakti Golkar. Sikap Ahok yang mengajak orang untuk tidak percaya atau mengingkari kitab suci dan keyakinannya telah bertentangan dengan Ikrar pertama Panca Bhakti.

"Selain itu sikap dan pernyataan Ahok yang sering menimbulkan pro kontra dan mengundang amarah orang telah menebar ancaman persatuan dan kesatuan bangsa, bertentangan juga dengan Ikrar ketiga Panca Bhakti," ujarnya, Jumat (7/10).

Dia berharap pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut mau menarik dukungannya terhadap Ahok dalam pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2017.

"Saya menggugah hati nurani pimpinan dan seluruh keluarga Partai Golkar agar segera mengambil sikap cabut dukungan terhadap Ahok. Saya khawatir kemarahan umat yang dihina oleh Ahok akan berdampak negatif terhadap Golkar," kata Doli.

Sebagai sebuah partai yang memiliki karakter nasionalisme-religius, Golkar tidak pantas memberikan dukungan terhadap figur yang anti agama dan anti persatuan bangsa.

Ahok kini sedang menjadi sorotan banyak pihak lantaran pernyataan kontroversialnya tentang surah Al-Maidah ayat 51. Semuanya berawal dari beredarnya sebuah video di Youtube yang direkam pada acara pertemuan Gubernur DKI Jakarta dengan warga Pulau Seribu. Video tersebut dipublikasikan pada tanggal 27 September 2016. Dalam video tersebut, Ahok mengatakan bahwa masyarakat yang datang dalam acara tersebut dibohongi oleh surat Al-Maidah 51.

Berikut kutipan ucapan Ahok di video yang sudah viral di media sosial:

"Saya ingin cerita ini supaya bapak ibu semangat. Jadi nggak usah pikiran, ah, nanti kalau nggak kepilih pasti Ahok programnya bubar', Nggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya, ya kan. Dibohongin pakai Surat Al Maidah 51, macem-macem itu. Itu hak bapak ibu, jadi bapak ibu perasaan nggak bisa pilih nih, 'karena saya takut masuk neraka', dibodohin gitu ya. Nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja,"

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement