Sabtu 08 Oct 2016 02:44 WIB

Yayasan Indonesia Berkah Terima 240 Santri Baru

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Salah seorang santri Tahfizh Online sedang murajaah
Foto: Istimewa
Salah seorang santri Tahfizh Online sedang murajaah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Indonesia Berkah yang konsen dalam menggemakan dan menyiarkan program Tahfizh Online (TO), pada periode ke-6 berhasil menjaring 240 santri baru. Ustaz Iksan Malik, selaku pimpinan dari Yayasan Indonesia Berkah menjelaskan, 240 santri baru itu merupakan hasil seleksi dari sekitar 500 santri yang mendaftar.

“Setelah melalui proses seleksi yang ketat, akhirnya sekitar 240 orang yang kami terima di program Tahfizh Online,” ujar Ustaz Iksan Malik kepada republika.co.id di Jakarta, Jumat (7/10).

Ustadz Iksan menjelaskan, santri yang diterima itu berasal dari berbagai daerah, mulai dari Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Sumatra, dan lainnya. “Ada juga yang berasal dari luar negeri, seperti Qatar, Jepang, Korea, dan Malaysia,” lanjutnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, saat ini program Tahfizh Online yang dilakukan Yayasan Indonesia Berkah sudah memasuki periode ke-6. Setiap periode, kata Ustadz Iksan, program Tahfizh Online berjalan selama dua bulan. “InsyaAllah, bila santri istiqomah dan terus berkomitmen, satu periode itu bisa menghafal minimal satu juz,” ungkapnya.

Pria asal Palopo tersebut menambahkan, sesuai dengan namanya ‘Tahfizh Online”, maka hafalan para santri pun disetorkan dan dikoreksi secara online dengan menggunakan media aplikasi Whatsapp (WA).

“Setiap santri wajib menyetorkan hafalannya setiap hari. Minimal satu baris per hari. Jika ingin khatam satu juz dalam satu periode, maka minimal setoran tujuh baris per hari. Alhamdulillah, saat ini sudah ada santri Tahfizh Online yang sudah hafal 2 juz, 3 juz, dan 4 juz,” paparnya.

Ustaz Iksan menjelaskan, program Tahfizh Online ini ditujukan bagi seluruh umat Islam yang ingin menghafal Alquran, namun kurang memiliki waktu cukup untuk tinggal di pesantren atau tempat khusus. Dengan melalui program TO ini, kata dia, maka siapa pun, tua muda, laki-laki atau perempuan, karyawan maupun pegawai negeri, bisa turut serta menghafal Alquran.

“Program ini sangat memudahkan. Yang terpenting istiqomah. Kalaupun tidak bisa dalam satu periode tidak bisa khatam satu juz, paling tidak bisa menambah hafalan Alquran,” ujarnya.

Ditambahkannya, dalam menjalankan program ini pihaknya menyiapkan sejumlah musyrif atau ustadz maupun ustadzah yang siap menemani dan mengoreksi serta memberikan motivasi pada setiap santri untuk memperbaiki dan menghafal Alquran.

“Untuk putra dibimbing oleh ustadz, sedangkan untuk putri akan dibimbing oleh ustazah,” tambahnya.

Ustaz Iksan berharap, program ini bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan juga bisa dinikmati umat Islam di luar negeri. “Semoga Allah meridhai perjuangan ini sehingga seluruh umat Islam bisa menghafalkan kalam-Nya. Aamiin,” pintanya.

Ia menambahkan, saat ini Yayasan Indonesia Berkah juga tengah mengembangkan pesantren Al-Quran untuk mahasiswa dengan nama Rumah Berkah Qur’an di daerah Lembang, Bandung. “Tanahnya sudah ada, insyaAllah sedang dibangun, semoga bisa terwujud lebih cepat,” tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement