Sabtu 08 Oct 2016 09:06 WIB

KADIN DIY: Nelayan Butuh 200 Kapal Baru

KADIN DI Yogyakarta meminta bantuan pemerintah untuk mengadakan 200 kapal baru bagi nelayan setempat. Dengan kapal baru, pendapatan nelayan diproyeksikan meningkat hingga 15 kali lipat dibandingkan dengan saat melaut dengan perahu biasa.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
KADIN DI Yogyakarta meminta bantuan pemerintah untuk mengadakan 200 kapal baru bagi nelayan setempat. Dengan kapal baru, pendapatan nelayan diproyeksikan meningkat hingga 15 kali lipat dibandingkan dengan saat melaut dengan perahu biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta pemerintah pusat mengalokasikan bantuan kapal sebanyak 200 unit untuk mendukung nelayan di daerah itu. Nelayan DIY yang berjumlah sekitar 500 orang saat ini sangat membutuhkan bantuan kapal baru dari pemerintah pusat.

"Dengan kapal baru, nelayan bisa menangkap ikan pada area jangkauan yang lebih luas dari yang sekarang ini," ujar Ketua Komite Tetap Kadin DIY Bidang Kelautan dan Pesisir Kusdiyono di Yogyakarta, Sabtu.

Kusdiyono mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan kapal baru menjadi program kerja Kadin Bidang Kelautan dan Pesisir DIY. Harapannya, dengan kapal baru nelayan dapat meningkatkan hasil tangkapan dan pendapatan nelayan pun bertambah. Dibandingkan dengan menggunakan perahu kecil, melaut dengan kapal baru diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan nelayan hingga 15 kali lipat. "Selain bantuan pengadaan kapal, nelayan juga membutuhkan pelatihan khusus dari pemerintah," ucap dia.

Pengadaan kapal baru untuk nelayan dapat disalurkan melalui koperasi. Dengan begitu, nelayan bisa mencicil pembelian kapal dengan angsuran yang ringan. "Kami berharap pemerintah dapat mewujudkan bantuan 200 unit kapal untuk nelayan. Syukur-syukur bantuan kapal itu bisa dihibahkan kepada nelayan DIY," kata Kusdiyono.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement