Sabtu 08 Oct 2016 20:51 WIB

Bamusi PDIP Diminta Implementasikan Pemikiran Islam Bung Karno

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto
Foto: istimewa
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) harus menjadi sayap PDIP yang mampu menerjemahkan dan mengimplementasikan pemikiran Islam Bung Karno di tengah-tengah masyarakat.             

“Hal itu sesuai dengan arahan pidato Ketua Umum Megawati Soekarnoputri saat melantik Pengurus Pusat Bamusi September 2016 lalu bahwa Bamusi harus memperjuangkan Islam Nusantara yang Berkemajuan untuk Indonesia Raya,” ujar Sekretaris Dewan Penasihat Bamusi Achmad Basarah saat memberikan pengarahan usai pelantikan Pengurus Cabang Bamusi Jember,  Jawa Timur, dalam keterangan persnya, Sabtu, (8/10).

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto bersama Ahmad Basarah yang juga merupakan Wakil Sekjen DPP PDIP, Sekretaris Umum Dewan Penasehat Bamusi dan Nasyirul Falah Amru, Anggota DPR dari daerah pemilihan Jember Arif Wibowo  hadir menyaksikan pelantikan Bamusi dan pengurus DPC PDIP Jember. Selain itu juga hadir Bupati Jember Faida, Wakil Bupati Jember Abdul Muqit serta tokoh-tokoh masyarakat Jember.

Basarah mengatakan banyak yang tidak memahami dengan baik bahwa Pancasila merupakan ekstraksi gagasan pemikiran Islam dan Kebangsaan yang diramu oleh Bung  Karno sejak masa remajanya.       

Dia menceritakan saat Bung Karno remaja beliau mendapatkan pendidikan politik pertama kali dari tokoh Sarikat Islam, HOS Cokroaminoto di Surabaya. Kemudian Bung Karno mennjadi santri KH Ahmad Dahlan tokoh pendiri Muhammadiyah bahkan pernah menjadi Ketua Dewan Pengajaran Muhammadiyah di Bengkulu tahun 1938.                  

“Ketika kuliah di ITB Bandung, Bung Karno mulai mempelajari pemikiran pemikiran kebangsaan dari filsuf-filsuf dan tokoh-tokoh pemikir kebangsaan dari berbagai negara. Dua konstruksi pemikiran itulah yang kemudian Bung Karno komparasikan dengan nilai-nilai kebudayaan asli bangsa Indonesia yang hidup bertahun tahun di bumi nusantara,” ucapnya.       

Sintesis pemikiran itulah yang kemudian melahirkan konsep Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara yang dipidatokan Bung Karno untuk pertama kalinya di depan sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.

Sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan pembekalan kepada tiga pilar partai di Jember meminta agar menjaga kesolidan dan menunjukkan wajah partai yang diharapkan masyarakat. Dia mengingatkan pengurus partai di tingkat ranting, anak ranting dan satgas partai menjadi kekuatan utama partai sebagaimana yang selalu dipesankan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepadanya selaku sekjen.

“Sebelum turun ke daerah, Ibu Megawati selalu menitipkan salam kepada kader yang di daerah. Beliau juga mengingatkan seluruh elit partai mulai level DPP, anggota DPR sampai yang di eksekutif dan legislatif untuk turun dan menyapa rakyat. Beliau juga selalu mengingakan kekuatan utama partai adalah ranting, anak ranting  dan satgas partai,” ucap Hasto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement