Ahad 09 Oct 2016 13:24 WIB

Wagub Jatim Serahkan Jenazah Santri Langitan Tenggelam

Ilustrasi Kapal Tenggelam
Foto: EPA/M Urip
Ilustrasi Kapal Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyerahkan jenazah santri Pondok Pesantren Langitan asal Sumatera Utara bernama Rizki Nur Habib yang menjadi korban tenggelamnya perahu di Bengawan Solo ke keluarganya di RSUD dr Soetomo Surabaya, Ahad (9/10).

"Saya mewakili Gubernur Jatim Soekarwo menyerahkan jenazah Rizki Nur Habib kepada keluarga, dan atas nama Pemprov serta masyarakat Jatim turut berduka cita atas musibah ini," ujar Saifullah Yusuf di sela proses penyerahan jenazah di ruang jenazah rumah sakit itu.

Korban adalah santri yang baru tiga bulan menimba ilmu di Pondok Pesantren Langitan Tuban, dan akan dibawa menuju rumah duka di kawasan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Dengan diserahkannya jenazah santri berusia 15 tahun tersebut maka total tujuh korban perahu tenggelam di Bengawan Solo itu telah diterima seluruh keluarga korban.

Enam korban lainnya, yakni atas nama Abdullah Umar (12), M. Barikly Amry (12), M. Lujaini Dani (13), ketiganya asal Gresik, Jawa Timur, Muhsin (16) asal Surabaya, M. Arif Mambruri (18) asal Bojonegoro, Jawa Timur, serta M. Afiq Fadlil (19) asal Brebes, Jawa Tengah. "Korban terakhir ditemukan atas nama Arif Mambruri pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut mengapresiasi kerja keras semua pihak yang ikut terlibat dalam penanganan musibah ini, antara lain pengasuh dan keluarga besar Pondok Pesantren Langitan, Tim SAR gabungan seperti BPBD Jatim, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, relawan, serta anggota TNI dan seluruh jajaran kepolisian.

Sementara itu, paman korban Rizki Nur Habib, Riswan, mengatakan bahwa keluarga tak mendapat firasat apapun sebelum kejadian dan mengaku pasrah dengan peristiwa yang terjadi ini. "Sejak awal keluarga sudah menerima informasi dan berharap ditemukan dalam kondisi selamat. Tapi takdir berkata lain, dan Habib ditemukan sudah meninggal, dan kami pasrah," katanya.

Komunikasi terakhir, kata dia, dilakukan Habib dengan keluarganya sepekan lalu saat meminta kiriman uang untuk membeli buku. "Saat itu, keluarga mengirim Rp 800 ribu dan kabarnya ke Pasar Babat itu untuk membeli buku," katanya didampingi Rusmiadi, juga paman korban.

Jenazah Habib diterbangkan dari Bandara Juanda menuju Bandara Kualanamu Medan menggunakan pesawat terbang Lion Air. Habib merupakan satu di antara 25 santri yang menjadi korban perahu tenggelam di Bengawan Solo pada Jumat (7/10) karena diduga kelebihan muatan saat akan pergi ke Pasar Babat, Lamongan. Tujuh orang ditemukan meninggal dunia dalam kecelakaan ini, sedangkan 18 orang lainnya selamat.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement