REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejumlah warga masyarakat dan keluarga pasien mengeluhkan kekosongan stok obat-obatan di RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat. Pihak RSUD Kota Bekasi mengatakan kekosongan stok beberapa jenis obat-obatan di RSUD Kota Bekasi hanya karena masalah teknis.
Hal tersebut karena adanya peralihan manajemen di RSUD Kota Bekasi. Wakil Direktur Umum RSUD Kota Bekasi, Tri Sulistyaningsih menyatakan pihak RSUD Kota Bekasi meminta maaf kepada para keluarga pasien atas kekosongan stok obat yang terjadi. Menurutnya, hanya beberapa jenis saja obat-obatan yang tidak tersedia di RSUD Kota Bekasi.
"Beberapa keluhan, tidak semua. Ada beberapa obat yang terjadi kekosongan pada beberapa hari ini. Itu salah satunya disebabkan oleh adanya miskomunikasi antara pihak ketiga dengan pihak rumah sakit sehingga terjadi keterlambatan," kata Wakil Direktur Umum RSUD Kota Bekasi, Tri Sulistyaningsih, Ahad (9/10).
Tri menerangkan, adanya miskomunikasi antara pihak ketiga dengan pihak rumah sakit menyebabkan terjadinya keterlambatan pengiriman obat. Miskomunikasi ini lantaran adanya peralihan manajemen RSUD Kota Bekasi dari direktur lama kepada direktur baru.
Menurut Tri, salah satu jenis obat yang mengalami kekosongan adalah obat jantung. Tidak semua jenis obat terjadi kekosongan. Beberapa jenis obat-obatan yang kosong sekarang sudah dalam pemesanan. Pihak RSUD Kota Bekasi menjamin stok obat-obatan akan tersedia dan kembali normal pada satu hingga dua hari ke depan.
Untuk cuci darah, lanjut Tri, RSUD Kota Bekasi masih bisa melayani selama kapasitas bangsal masih ada. Ia membantah ada pasien yang dirujuk lantaran masalah kekosongan stok obat cuci darah. Ke depan, pihaknya akan mengupayakan bersama jajaran manajemen dan pelayanan supaya pengiriman obat-obatan berlangsung normal.
"Obat-obatan yang lain yang kosong sudah dipesan. Insya Allah sehari dua hari sudah normal lagi dan untuk mengantisipasi yang kosong itu, kita juga bekerja sama dengan apotek koperasi untuk memfasilitasi kekosongan," imbuh Wadirum RSUD Kota Bekasi.
Untuk kebutuhan obat-obatan, darah, dan bahan habis pakai lain, RSUD Kota Bekasi menyediakan anggaran Rp 4,4 miliar. Masyarakat dan keluarga pasien diharapkan bersabar atas kekosongan obat-obatan tersebut. RSUD Kota Bekasi menjamin kelangkaan obat-obatan tidak akan berlangsung lama.