REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki kembali diguncang serangan bom, Ahad (8/10). Serangan kali ini menewaskan 17 orang, di antaranya sembilan tentara dan delapan warga sipil.
Serangan bom mobil itu terjadi di pos militer provinsi Hakkari, Turki bagian tenggara. Menurut pernyataan pemerintah provinsi, serangan pada Ahad merusak pos pemeriksaan distrik Semdinli.
Korban luka mencapai 29 orang, termasuk 16 warga sipil. Kantor berita pemerintah Anadolu menyebut serangan tersebut dilakukan PKK, Kurdistan Workers Party. Ankara melabeli mereka sebagai kelompok teroris.
Militan PKK terkenal aktif di area pegunungan dekat perbatasan Irak dan Iran, yakni Hakkari. Sebelumnya pada Sabtu, seorang pria dan perempuan diduga menyiapkan mobil untuk dijadikan bom, meledakkan dan membunuh diri mereka sendiri di Ankara.
Otoritas menuduh mereka anggota PKK. Secara terpisah, delapan anggota PKK dan empat warga sipil juga tewas di hari yang sama dalam baku tembak di Yuksekova, dekat perbatasan dengan Iran.
Pertempuran antara PKK dan pasukan pemerintah mulai meningkat kembali akhir tahun lalu, setelah kedua pihak gagal dalam kesepakatan gencatan senjata. Sejak saat itu, 600 personil keamanan pemerintah dan ribuan militan PKK tewas.