REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump mengatakan rencananya melarang Muslim memasuki Amerika telah berubah menjadi rencana pemeriksaan ekstrem pengungsi.
Dalam debat capres AS di Washington University di St Louis, Ahad (9/10), frasa itu ia gunakan tanpa melepaskan rencana awalnya. Trump mengatakan dia khawatir pengungsi dari negara seperti Suriah bisa menjadi virus.
Baca: Politikus Inggris Sebut Trump Dominasi Debat Capres AS Kedua
Rivalnya dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengkritik tajam pernyataan Trump dan mempertahankan rencananya meningkatkan jumlah pengungsi masuk ke AS.
"Kita adalah negara yang didirikan berdasarkan kebebasan beragama dan kebebasan. Bagaimana bisa kita melakukan yang diinginkan Trump tanpa menyebabkan tekanan di dalam negeri? Apakah kita akan mengadakan ujian agama saat orang-orang datang ke Amerika?" katanya.