REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gerakan penggalangan infaq Rp 1.000 di Kota Sukabumi, diperpanjang hingga akhir Oktober 2016 mendatang. Perpanjangan tersebut disebabkan banyaknya anak yatim piatu yang terdaftar.
Sekretaris MUI Kota Sukabumi Muh Kusoy menerangkan, pengumpulan infaq Rp 1.000 ini awalnya merupakan salah satu rangkaian acara menyambut tahun baru Islam. "Selain pengumpukan infaq, kegiatan lainnya yakni pawai tarhib, lomba menabuh bedug atau ngadulag, dan sejumlah lomba lainnya," ujar dia, Senin (10/10).
Khusus untuk penggalangan infaq Rp 1.000, kata Kusoy, waktu pelaksanaanya diperpanjang hingga akhir bulan. Kebijakan ini diambil menyusul banyaknya anak yatim piatu yang didaftarkan ke panitia.
Awalnya, kata Kusoy, panitia hanya menargetkan sebanyak 1.000 anak yatim yang mendapatkan santunan. Pada kenyataannya, jumlah anak yatim yang harus mendapatkan santunan jauh lebih bannyak mencapai 1.200 orang. Setiap anak yatim ini akan mendapatkan santunan sebesar Rp 100 ribu. "Santunan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi anak yatim piatu," ujarnya.
Ketua Baznas Kota Sukabumi Fifi Kusumajaya mengatakan, gerakan pengumpulan infaq untuk anak yatim piatu digelar sejak 16 September lalu. "Hingga saat ini sudah terkumpul sebesar Rp 102 juta," ujar dia dalam acara penyerahan santunan kepada anak yatim piatu di Masjid Agung Kota Sukabumi.
Rencananya, gerakan pengumpulan infaq Rp 1.000 akan dilanjutkan hingga 30 Oktober mendatang. Sementara infaq yang terkumpul saat ini akan dibagikan kepada 1.170 anak yatim piatu. Rinciannya, kata Fifi, sebanyak 700 anak yatim piatu berasal dari kecamatan dan kelurahan. Sisanya yakni 300 anak berasal dari panti dan 170 anak berasal dari sekolah-sekolah.
Selain anak yatim piatu lanjut Fifi, bantuan serupa juga disalurkan kepada para guru madrasah diniyah (MD) yang ada di Sukabumi. Pembeian bantuan ini diharapkan dapat membantu anak yatim dan para guru MD.