Senin 10 Oct 2016 16:18 WIB

Delapan Momen Unik Debat Kedua Capres Amerika

Calon presiden AS Donald Trump dan Hillary Clinon saat debat capres kedua di Washington University, St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.
Foto: Saul Loeb/Pool via AP
Calon presiden AS Donald Trump dan Hillary Clinon saat debat capres kedua di Washington University, St Louis, Ahad, 9 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Debat calon presiden Amerika Serikat yang kedua di St Louis, Ahad malam waktu setempat (10/10) atau Senin pagi WIB, antara kandidat dari Partai Republik Donald Trump melawan calon usungan Partai Demokrat Hillary Cllinton, berlangsung panas dan agresif, yang ditandai dengan berbalas serangan personal antara kedua calon presiden.

Berikut momen-momen paling menarik dari debat itu, yang dirangkum dalam dua menit tayangan video yang dibuat televisi berita dunia CNN, dikutip dari Antara News.

1. Donald Trump membantah tudingan telah merendahkan perempuan yang sebelumnya terekspos dalam video berisi perbincangan vulgarnya dengan seorang host televisi Amerika Serikat pada 2005 di mana dia mengaku kerap menjamah wanita dan pernah menggoda seorang perempuan berstatus istri untuk melakukan hubungan seks.

Dalam debat, Trump menjawab pertanyaan moderator yang juga presenter terkenal CNN Anderson Cooper, "Tidak, saya tidak mengatakan itu, Saya kira Anda tak memahami itu obrolan santai saja. Saya tak membanggakannya. Saya minta maaf kepada keluarga saya. Saya minta maaf kepada rakyat Amerika. Jelas saya tak bangga pada itu."

2. Hillary Clinton soal video omongan vulgar Trump itu: "Yang kita saksikan dan lihat Jumat itu adalah Donald berbicara soal wanita yang menunjukkan siapa dia sebenarnya (orang yang kerap merendahkan perempuan)."

3. Trump bereaksi terhadap Hillary soal pelecehan seksual kepadanya dengan membalas menyerang dalam kalimat, "Bill Clinton (suami Hillary) itu buas terhadap perempuan, dan Hillary menyerang perempuan itu, menyerang mereka dengan kejam.

4. Hillary menjawab serangan Trump dengan sekali lagi mengutipkan kalimat Michelle Obama dalam pidato konvensi Demokrat untuk memilih Hillary beberapa waktu lalu, "Ketika mereka merendahkan diri, (derajat) kita terangkat."

Baca: Clinton Kritik Rencana Trump Larang Muslim Masuk Amerika

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement