Senin 10 Oct 2016 20:37 WIB

Pertemuan K-85 di Yogyakarta Hasilkan Paket Kepemimpinan Baru PSSI

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Presdir PS TNI yang juga Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi. Edy juga mencalonkan diri menjadi calon ketua umum PSSI.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presdir PS TNI yang juga Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi. Edy juga mencalonkan diri menjadi calon ketua umum PSSI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan Kelompok 85 (K-85) di Yogyakarta, menghasilkan beberapa keputusan menjelang Kongres Tahunan PSSI. Kuasa K-85, Gusti Randa mengungkapkan, pertemuan di Kota Gudeg pada Sabtu (8/10), bagian dari jadwal kampanye paket kepemimpinan baru untuk badan induk sepak bola nasional tersebut.

Gusti mengatakan, hasil pertemuan pertama memastikan kelompok mayoritas di federasi nasional itu menyerahkan persoalan lokasi Kongres Pemilihan menjadi persoalan Exco PSSI. “Tapi tetap harus memperhatikan rekomendasi dari Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga),” kata Gusti, saat dihubungi, Senin (10/10).

Sampai hari ini, Kemenpora tetap pada rekomendasinya agar Kongres PSSI dihelat di Yogyakarta. Apalagi, Kongres PSSI di Makassar, diterangkan Gusti belum mendapatkan izin dari Mabes Polri. “Kami (K-85) terserah di mana saja. Yang penting itu harus ada izinnya. Kami akan datang (ke Makassar) kalau ada izin dari Mabes (Polri)," ujar Gusti.

Gusti melanjutkan, berkumpulnya para anggota K-85 di Yogyakarta untuk memastikan jalan mulus Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi sebagai ketua umum PSSI. “Sebetulnya bukan prakongres. Tapi, itu kampanye," sambung dia. Selain mengkampanyekan nama Edy, K-85 saat di Yogyakarta, juga menyodorkan ke para anggota faksi di PSSI tersebut, yaitu wakil ketua pendamping Edy. 

“Paket kepemimpinan K-85 itu, ada Pak Edy sebagai ketua umum dan dua wakil ketua umum. Ada Pak Djoko Driyono dan Iwan Budianto," ujar Gusti. Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DKI Jakarta itu pun mengatakan, pertemuan di Yogyakarta adalah rangkaian kampanye paket kepemimpinan yang sudah pernah dilakukan di Medan, Sumatra Utara (Sumut) pekan lalu. 

Gusti mengklaim, saat di Medan, tercatat ada 17 pemilik suara di wilayah Sumatra yang setuju pencalonan Edy bersama Djoko dan Iwan. Sedangkan di Yogyakarta, Gusti mengatakan, tercatat 34 pemilik suara di federasi nasional yang setuju dengan paket tersebut. Pada 12 Oktober mendatang, Gusti menerangkan, K-85 akan mengadakan gelaran serupa di Malang, Jawa Timur (Jatim). K-85, kata dia, memastikan 91 dari 107 pemilik suara di Kongres PSSI solid mengusung paket tersebut.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement