Senin 10 Oct 2016 21:56 WIB

Banjir Sampang, Ketinggian Air Capai 2 Meter

Rep: Binti Sholikah/ Red: Ilham
Banjir di Jalan Imam, Sampang, Jatim
Foto: Antara/Saiful Bahri
Banjir di Jalan Imam, Sampang, Jatim

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak delapan kelurahan di Kabupaten Sampang, Madura, terendam banjir, Senin (10/10). Ketinggian air paling parah mencapai 2 meter.

Manager Pusdalops PB BPBD Provinsi Jawa Timur, Abdul Hamid mengatakan, banjir di Sampang ini berdampak pada 4.325 KK atau 18.788 jiwa. Banjir telah merendam sejumlah ruas jalan dan memasuki permukiman warga.

Hamid menyebutkan, banjir di Desa Kamoning ketinggian air mencapai 70 cm, Desa Pasean 70 cm, Desa Tanggumung 60 cm, Desa Gunung Maddah 1,3 meter, Desa Panggung 1,3 meter, Kelurahan Dalpenang ketinggian air bervariasi antara 80-200 cm. Selanjutnya, di area Monumen Trunojoyo sekitar 110 cm, Kelurahan Rongtengah 80-140 cm, Kelurahan Gunung Sekar 80-100 cm, Kelurahan Karang Delem 20-50 cm.

"Akses jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Kota Sampang dengan Kecamatan Omben saat ini sudah tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat," jelasnya saat dihubungi Republika.co.id.

Saat ini, akses jalan antar Kabupaten menggunakan dua jalur, yakni Jalan Samsul Arifin, Kelurahan Polagan Kecamatan Kota Sampang dan Jalan Makboel Kelurahan Polagan Kecamatan Kota Sampang. BPBD memperkirakan kondisi banjir akan terus mengalami peningkatan mengingat kondisi air laut sedang pasang.

"Saat ini di wilayah Kecamatan Kedungdung dan Robatal sekitarnya sedang hujan deras sehingga diperkirakan  banjir akan berlanjut sampai besok," katanya.

Hamid menambahkan, BPBD telah menginstruksikan kepada warga untuk mengamankan barang-barang mereka. Warga juga diminta untuk mengungsi ke tempat yang aman, seperti di rumah keluarga atau kerabat terdekat sehingga dapat memantau keberadaan rumah yang ditinggalkan.

Selain itu, BPBD telah menempatkan personel di titik-titik yang rawan. Selanjutnya, BPBD telah menyiapkan materi dan sarana pendukung (SAR/Tim evakuasi) dalam penanggulangan dan mengantisipasi terjadinya musibah akibat banjir.

Posko Bencana telah didirikan di Lapangan Wijayakusuma Sampang. Dapur umum juga telah didirikan oleh Dinsosnakertrans di beberapa titik. Antara lain, di Jalan Semeru di rumah Arif, Jalan Suhadak di rumah Parjo, Jalan Imam Bonjol di rumah Yayak, Jalan Imam Ghozali di rumah Lurah Gunung sekar dan rumah Ramdhani, di desa Pasean di rumah Hosen, di desa Kamoning di rumah Kepala Desa, Taufik. Di lokasi dapur umum tersebut telah didistribusikan logistik dengan total 7.700 bungkus.

"Sementara sampai saat ini dilaporkan belum adanya temuan korban dalam bencana banjir ini, dan untuk situasi aman, kondusif dan terkendali," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement