REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan Jawa Barat merupakan wilayah yang berpotensi tinggi mengalami bencana longsor. Hampir seluruh wilayah di Jawa Barat berpotensi mengalami pergerakan tanah.
Kepala PVMBG, Kasbani mengatakan 22 kabupaten/kota di Jawa Barat memiliki kerawanan tinggi terjadinya longsor. Daerah tersebut adalah Kota Bandung, Cimahi, Banjar, dan Depok, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Indramayu. Bekasi, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Garut, Karawang, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, serta Tasikmalaya.
Kasbani menuturkan Jawa Barat menjadi wilayah yang dikelilingi tanah vulkanik serta perbukitan. Sehingga secara geologi, wilayah di Jawa Barat sangat rentan terjadi longsor.
"Berdasarkan pemantauan kami, hampir semua wilayah di Jawa Barat berpotensi mengalami pergerakan tanah," katanya saat dihubungi, Selasa (11/10).
Tanah rawan bencana dikatakannya diperparah dengan aktivitas masyarakat yang merusak lingkungan seperti pembangunan kawasan wisata dan juga penambangan. Selain itu, ujar dia, masyarakat kurang memahami bahaya tanah rawan akibat alih fungsi. Lahan yang harusnya menjadi hutan lindung namun dijadikan pertanian, perkebunan, hingga pemukiman. Ditambah anomali cuaca yang kerap menghadirkan hujan dengan intensitas tinggi dan terus menerus memicu pergerakan tanah.
"Hal itu ditambah lagi dengan sistem drainasenya yang kurang bagus," ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah (pemda) setempat lebih dapat mengantisipasi sejak dini. Hal ini mengingat bencana akibat kerusakan lingkungan telah beberapa kali terjadi di Jawa Barat.