Selasa 11 Oct 2016 13:21 WIB

Struktur Bangunan Buruk di Cina Kembali Renggut Korban Jiwa

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Bangunan di Zhejiang, Cina yang rubuh.
Foto: Reuters
Bangunan di Zhejiang, Cina yang rubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Korban tewas akibat runtuhnya sejumlah rumah di Cina bagian timur meningkat menjadi 22 jiwa. Hal ini dilaporkan oleh media pemerintah Xinhua pada Selasa (11/10).

Tim penyelamat juga berhasil menarik sedikitnya enam korban selamat dari reruntuhan rumah di pinggiran kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang. Xinhua melaporkan, upaya pencarian dan penyelamatan sudah berakhir.

"Untuk melindungi mereka yang terperangkap, kami menggali dengan tangan kosong sehingga pekerjaan menjadi lambat," ujar petugas pemadam kebakaran Sun Jing dikutip dari Xinhua. Ia menambahkan, ketinggian puing-puing yang ditumpuk setara dengan tiga lantai.

Menurut the Guardian, penyebab runtuhnya sejumlah bangunan pada Senin (10/10) masih diselidiki. Laporan sementara mengatakan empat bangunan yang runtuh tersebut dibangun pada 1970-an dan kini dalam keadaan yang sangat rapuh.

Selama bertahun-tahun, bangunan juga dipertinggi sebanyak tiga hingga lima lantai. Hal itu membuat struktur dan fondasi bangunan melemah. Di sekitar bangunan yang runtuh, sebanyak lima rumah yang juga dibangun pada 1970-an tetap berdiri. Adapun tim penyelamat menghancurkan kelima rumah itu untuk menghindari bencana sekunder.

Baca juga, Gedung Runtuh di Cina, 17 Orang Tewas.

Kualitas konstruksi yang buruk telah lama menjadi masalah di Cina, terutama di pedesaan dan kota-kota kecil.

Pada Mei lalu, 16 orang dilaporkan tewas setelah sebuah bangunan perumahan di provinsi Guizhou runtuh karena tanah longsor.

Sementara pada April lalu, bangunan pasar grosir di kota Foshan, Provinsi Guangdong runtuh setelah diterjang badai. Akibatnya, dua orang tewas dan 24 lainnya luka-luka.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement