REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- World Health Organization (WHO) memperingatkan Asia bisa jadi tempat wabah zika selanjutnya. Dilansir BBC, Selasa (11/10), WHO mengatakan infeksi zika tampaknya akan terus menyebar di Asia.
Ratusan kasus telah dilaporkan di Singapura. Dua kasus mikrosefalia di Thailand telah terkonfirmasi terkait virus tersebut. Direktur WHO, Margaret Chan mengatakan para pakar masih mencari untuk menanganinya.
Virus yang dibawa nyamuk ini telah terdeteksi di 70 negara, termasuk 19 negara Asia Pasifik. "Sangat mungkin kasus baru akan terus bermunculan di Asia, mungkin membawa wabah baru," kata WHO dalam laporannya pada pertemuan tahunan di Manila dilansir BBC.
Nyamuk pembawa virus Aedes banyak ditemukan di wilayah. Ditambah dengan tingginya distribusi manusia dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu, tingkat imunitas populasi di kawasannya masih belum teruji.
"Sayangnya, para ilmuwan belum bisa menjawab banyak pertanyaan kritis (soal zika)," kata Chan. Virus ini sebenarnya sudah ada di Asia selama berdekade. Virus di Asia pun berbeda jenisnya dengan zika di kawasan Brasil dan sekitarnya.
Zika tidak mematikan bagi pengidapnya. Namun cukup membahayakan bagi ibu hamil. Sejumlah kasus mencatat ada hubungan antara infeksi virus dengan bayi yang lahir dari ibu terinfeksi.